Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditopang Pertanian, Pertumbuhan Ekonomi Babel 3,49 Persen

Kompas.com - 16/08/2019, 14:22 WIB
Heru Dahnur ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2019 di Kepulauan Bangka Belitung memerlihatkan tren positif.

Pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 3,49 persen secara tahunan (yoy), setelah pada kuartal sebelumnya hanya tumbuh sebesar 2,80 persen (yoy). Secara nominal, Produk Domestik Bruto (PDRB) Bangka Belitung berdasarkan harga berlaku pada kuartal II 2019 mencapai Rp 19,02 triliun.

Namun demikian, pertumbuhan perekonomian Babel masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi secara nasional sebesar 5,05 persen (yoy) dan pertumbuhan ekonomi Sumatera sebesar 4,62 persen (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepulauan Bangka Belitung, Tantan Heroika mengatakan, dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Babel pada kuartal II 2019 ditopang oleh membaiknya kinerja sektor pertanian dan perdagangan.

Baca juga: INDEF: Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen Sulit Dicapai

Sektor Pertanian tercatat tumbuh sebesar 5,04 persen (yoy), lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 2,61 persen (yoy).

"Pertumbuhan pada sektor Pertanian didorong oleh meningkatnya kinerja sektor Perkebunan dan Perikanan," kata Tantan kepada awak media di Pangkal Pinang, Jumat (16/8/2019).

Sebagai multiplier effect dari pertumbuhan sektor pertanian, sektor perdagangan juga turut mengalami pertumbuhan sebesar 3,85 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 0,85 persen (yoy).

Pertumbuhan Sektor Perdagangan didorong oleh membaiknya kinerja perdagangan ritel yang didorong oleh adanya momen perayaan hari besar keagamaan seperti Cheng Beng, Ramadhan dan Idul Fitri, pelaksanaan pemilu serentak dan beberapa event berskala nasional maupun internasional.

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 7,83 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 7,60 persen (yoy), didorong banyaknya pembangunan infrastruktur dan meningkatnya barang modal non-bangunan seperti penambahan luas tanam dan pembukaan tambak udang baru.

Baca juga: Bappenas: Belanja Negara Belum Mampu Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekspor tercatat membaik meskipun masih mengalami kontraksi yang didorong oleh membaiknya ekspor timah maupun ekspor non timah seperti ekspor CPO, lada dan ikan. 

Adapun pada kuartal III 2019, pertumbuhan ekonomi Babel diperkirakan membaik meskipun masih terbatas.

Perbaikan ini didorong oleh perkiraan membaiknya kinerja sektor pertanian sejalan dengan adanya peningkatan produksi sektor perkebunan yang akan memasuki masa panen pada semester II 2019 dan meningkatnya kinerja sektor perikanan yang didorong oleh masih tingginya permintaan serta faktor musim yang mendukung.

Optimisme membaiknya pertumbuhan ekonomi kuartal III 2019 juga didorong oleh meningkatnya realisasi anggaran/proyek pemerintah, perbaikan ekspor non timah, peningkatan ekspor antar daerah khususnya melalui peningkatan jumlah tamu wisatawan domestik, serta peningkatan konsumsi dalam rangka hari raya keagamaan maupun event nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com