Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Awal Agustus, Realisasi Anggaran Pemerintah Capai 54,48 Persen

Kompas.com - 16/08/2019, 17:07 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan mencatatkan serapan anggaran pemerintah hingga awal Agustus ini mencapai Rp 1.291 triliun. Angka tersebut sebesar 54,48 persen dari pagu APBN 2019 yang sebesar Rp 2.365 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Andin Hadiyanto mengatakan, serapan anggaran tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Sampai tadi pagi, (serapan anggaran) 54,48 persen, sebesar Rp 1.291 triliun dari pagu Rp 2.365. Ini lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu," ujar dia di Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Baca juga: Jokowi: APBN Difokuskan untuk Pengurangan Ketimpangan Antarwilayah

Andin menjelaskan, secara histrois, serapan anggaran di semester II akan lebih besar dibandingkan dengan semester I. Walaupun demikian, dia mengatakan, realisasi serapan semester I tahun ini sudah cukup baik.

Pasalnya, pemerintah telah melakukan perbaikan mekanisme penerimaan negara seperti yang telah diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo.

Presiden menginstruksikan proyek-proyek tahun ini dilelang di kuartal IV tahun lalu, jadi begitu Januari protyek bisa dieksekusi. Karena kalau lelang baru jalan Januari, eksekusi baru di Maret, makannya kalau biasanya semester II baru besar," jelas dia.

Walaupun demikian, Andin tidak menjamin realisasi serapan anggaran bisa mencapai 100 persen tahun ini meski Kementerian Keuangan telah memerbaiki koordinasi dengan Kementerian/Lembaga lain. 

Baca juga: Naskah Lengkap Pidato Jokowi tentang RAPBN 2020 dan Nota Keuangan

Pasalnya saat ini, dari segi penerimaan negara, pemerintah saat ini tengah dihadapkan pada kondisi global yang penuh dengan ketidak pastian. Selain itu, harga komoditas di pasar global yang menjadi tumpuan ekspor Indonesia tengah mengalmai penurunan.

"Dari eksternal, global (tantangan realisasi serapan anggaran), dan perdagangan global turun, harga komoditas juga turun. Jadi kemudian pasar sektor keuangan masih volatile. Kita somehow tidak imune," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com