Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Sebut Dua Penerbangan Terganggu Akibat Ricuh di Sorong

Kompas.com - 21/08/2019, 08:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kericuhan yang terjadi di Sorong, Papua Barat, sempat menghambat aktivitas Bandara Dominique Edward Osok, Sorong. Bandara tersebut menjadi salah satu fasilitas publik yang dirusak massa aksi.

Dikabarkan bahwa penerbangan dari dan menuju bandara Sorong dibatalkan sementara waktu.

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, ada dua penerbangan Lion Air yang terganggu akibat kerusuhan tersebut.

"Ada dua penerbangan (yang terdampak). Lion Air meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional lainnya tidak terganggu," ujar Danang kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2019).

Danang mengatakan, penumpang yang batal melakukan penerbangan bisa melakukan refund. Saat ini, kata dia, operasional maskapai berangsur normal kembali.

"Lion Air juga sudah menginformasikan kepada pelanggan yang terganggu perjalanannya," kata Danang.

Diketahui, masyarakat di Papua dan Papua Barat sempat melakukan aksi demo, Senin (19/8/2019). Di Sorong, bahkan aksi berlanjut hingga Selasa (20/8/2019). Aksi dilakukan pasca-penangkapan sejumlah mahasiswa asal Papua di Surabaya, Jawa Timur. Mahasiswa tersebut diruduh merusak dan membuang Bendera Merah Putih.

Wakil Gubernur Papua, Mohammad Lakotani membenarkan adanya perusakan terhadap Bandara Sorong.

“Ya. Saya sudah dapat informasinya. Tetapi massa berhasil di pukul mundur oleh aparat. Karena itu adalah objek vital,” ungkap Lakotani, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.

Lakotani mengatakan, para massa melakukan perusakan bandara dengan cara melakukan pelemparan ke arah terminal bandara. Akibatnya, sejumlah kaca rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com