Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Penurunan Suku Bunga Kredit Bank Bakal Lebih Cepat

Kompas.com - 23/08/2019, 18:07 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia baru saja menurunkan suku bunga kebijakan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 bps menjadi 5,5 persen. Bulan lalu, BI juga menurunkan suku bunganya sebesar 25 bps.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, transmisi penurunan suku bunga BI terhadap suku bunga kredit perbankan bakal lebih cepat.

Sebab, respons Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk juga menurunkan suku bunga penjaminannya tak lama setelah BI menurunkan suku bunga.

"Itu sekarang biasanya lebih cepat. Karena LPS bulan lalu waktu penurunan suku bunga BI 25 bps juga segera enurunkan suku bunga penjaminannya," jelas dia di Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Jadi Alasan BI Turunkan Suku Bunga Acuan

Berdasarkan data uang beredar BI pada Juni 2019 suku bunga kredit tercatat 10,73 persen turun 3 bps dibandingkan pada bulan sebelumnya.

Demikian juga, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan yang turun jadi 6,76 persen dari sebelumnya 6,82 persen. Kemudian tenor 6 bulan 7,26 persen dari sebelumnya 7,31 persen. 

Suku bunga simpanan berjangka tenor 3 bulan tercatat relatif stabil sebesar 6,79 persen. Sementara suku bunga simpanan berjangka waktu 12 bulan naik menjadi 7,05 persen dan 24 bulan meningkat menjadi 7,34 persen.

Baca juga: BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,5 Persen

Wimboh pun mengatakan, penurunan suku bunga BI memang bakal lebih mudah tertransmisikan ke suku bunga deposito jangka waktu 1 bulan.

"Tapi untuk deposito berdurasi 3 bulan nunggu jatuh tempo untuk suku bunga disesuaikan. Tapi kebanyakan deposito kita mayoritas jangka waktu pendek 1 bulan. Dan ini kita harapkan segera bisa direspon dengan penurnan suku bunga," ujar dia.

Wimboh pun optimistis target pertumbuhan kredit perbankan sebesar 12 persen plus minus 1 persen bisa terealisasi hingga akhir tahun.

Baca juga: Ini Bunga Deposito di 4 Bank Terbesar di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com