Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kekeringan Lahan, Petani Tak Risau Berkat Asuransi dari Kementan

Kompas.com - 26/08/2019, 11:11 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Kekeringan yang melanda sebagian wilayah Indonesia pada musim kemarau berdampak pada para petani.  

Adapun kekeringan terluas terjadi di wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang merupakan lumbung padi nasional.

Namun, bila dibandingkan tahun lalu, luasan yang terkena dampak jauh lebih sedikit.

Pada 2018 silam, wilayah yang terkena kekeringan mencapai  sekitar 133.351 hektar (ha) dan puso mencapai sekitar 26.287 ha.

Baca juga: Kementan Dorong Pasar Ekspor Melalui Layanan Sarita

Sementara pada 2019 ini angkanya mengecil, yakni yang terkena kekeringan mencapai 108.163 ha dan puso mencapai 11.055 ha.

Keluhan dari para petani pun tidak lagi terdengar. Para petani di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, misalnya, tetap bisa bernafas lega meski sawahnya mengalami puso. Alasannya, mereka sudah terlindungi oleh asuransi pertanian.

Direktur Irigasi Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) Rachmanto mengatakan asuransi ini mendapatkan subsisi pemerintah.

"Petani hanya membayar Rp 36.000 per ha dan pemerintah membantu sebesar Rp 144.000,” ujarnya melalui rilis tertulis, Senin (26/8/2019).

Baca juga: Kementan: Irigasi Perpompaan Punya Manfaat Besar untuk Petani

Untuk diketahui, saat ini sudah ada 1 juta ha lahan yang terlindungi asuransi.  

Persyaratan pengajuan premi asuransi pun cukup mudah. Diajukan oleh petani lewat petugas penyuluh pertanian (PPL).

Sementara klaimnya tetap melalui Dinas Pertanian untuk dinyatakan gagal panen atau tidak.

"Gagal panen akibat kekeringan mau tidak mau harus diganti melalui skema asuransi," jelas Rachmanto.

Namun, bagi wilayah yang belum sampai gagal panen, masih bisa dilakukan beberapa langkah penanganan yang cukup jitu.

Beberapa langkah antisipasi yang kemudian efektif dijalan selain asuransi pertanian adalah rehabilitasi irigasi.  

Ilustrasi sawahDok. Kementerian Pertanian Ilustrasi sawah

Rehabilitasi irigasi

Sejak 2015 silam, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan sudah melakukan rehabilitasi jaringan irigasi tersier seluas 3,13 juta ha.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com