Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Molor, Pemberian Kompensasi bagi Warga Terdampak Tumpahan Minyak

Kompas.com - 26/08/2019, 13:04 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java atau PHE ONWJ hingga kini belum memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak tumpahan minyak di perairan Kerawang, Jawa Barat.

Pada pekan lalu, PHE ONWJ menjanjikan dana kompensasi tersebut akan cair pada pekan ini. Namun, hingga kini kompensasi tersebut belum juga diberikan kepada warga.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Penanganan Dampak Eksternal PHE ONWJ Rifky Efendy mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan kepada warga yang terkena dampak insiden tersebut.

“Kami minta maaf kalau (pembayaran kompensasi) mundur. Tim kami kerja keras siang malam enggak tidur supaya ini bisa secepatnya diselesaikan,” ujar Rifky.

Baca juga: Pertamina Akui Gunakan Tenaga Kerja Asing untuk Atasi Tumpahan Minyak

Rifky menjelaskan, saat ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga tengan mendata berapa banyak warga yang terdampak insiden tersebut. Dia menyebut pendataan tersebut telah 90 persen rampung.

Nantinya, warga tak akan diberikan uang tunai sebagai biaya kompensasi. Dana kompensasi tersebut akan dikirimkan Pertamina ke dalam rekening tabungan yang saat ini sedang dibuat bagi tiap warga yang terdampak.

“Kami akan salurkan bantuan tunai secara cashless, artinya kita bukakan rekening dan ini perlu proses dan sinergi kami ke teman-teman Himbara. Jadi bukan berarti kita ignorance dengan janji kita,” kata Rifky.

Namun, Rifky enggan membeberkan berapa besaran dana kompensasi yang diberikan pihaknya kepada warga terdampak.

“Besarnya ada di Permen KLHK Nomor 7 tahun 2014. Ini sedang dihitung,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com