Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Ekspansi Gojek ke Malaysia: Indonesia Dituding sebagai Negara Miskin

Kompas.com - 29/08/2019, 11:27 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana ekspansi perusahaan transportasi berbasis teknologi, Gojek diwarnai penolakan pengusahan Malaysia. Bahkan karena Gojek, Indonesia sempat disebut sebagai negara miskin oleh pelaku bisnis yang terancam kehadiran Gojek..

Terkait ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara, mengatakan, pihak Malaysia harus lebih bijak soal rencana Gojek yang ingin beroperasi di sana.

"Punya Malaysia boleh masuk ke Indonesia, masa Indonesia enggak boleh masuk ke Malaysia," kata Rudiantara ditemui di Pacific Place, Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Meskipun demikian, Rudiantara tidak menyebutkan secara spesifik perusahaan atau hal apa yang sudah masuk beroperasi di Indonesia.

Baca juga : Dapat Penolakan di Malaysia, Apa Kata Gojek?

Namun kehadiran Gojek dengan layanannya dipandang akan memberikan dampak pada masyarakat di Malaysia. Utamanya dalam menghadirkan pilihan moda transportasi publik selain konvensional. "Harusnya persaingan sehat," jelasnya.

Dia menambahkan, saat ini di negara-negara kawasan Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nation (Asean) mengenal istilah satu pasar dalam ekonomi. Sehingga persaingan usaha dan bisnis di kawasan harus adil.

"Masa kita (Indonesia) ditutup (ditolak Malaysia)," imbuhnya.

Indonesia disebut miskin

Selain itu, Menkominfo juga menyoroti pernyataan penhusans sekaligus pemiliki taksi Big Blue Malaysia Datuk Shamsubahrin Ismail yang menyebut Indonesia negara miskin. Rudiantara tak setuju dengan tuduhan tersebut.

"Tanya aja masyarakat Indonesia, miskin apa enggak? Gitu aja," kata Rudiantara kepada awak media di Jakarta, Rabu (27/8/2019).

Ungkapan ini sebelumnya dilontarkan pemilik taksi Big Blue Malaysia, Datuk Shamsubahrin Ismail ketika menyuarakan penolakan terhadap Go-Jek.

Rudiantara menilai, seharusnya Go-Jek tidak ditolak yang punya berkeinginan beroperasi di Malaysia.

Namun kehadiran Go-Jek dengan layanannya dipandang akan memberikan dampak pada masyarakat di Malaysia, utamanya dalam menghadirkan pilihan moda transportasi.

"Punya Malaysia boleh masuk ke Indonesia, masa Indonesia enggak boleh masuk ke Malaysia," kata Rudiantara ditemui di Pacific Place, Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Dengan adanya penolakan itu, Rudiantara berharap pemerintah Malaysia bisa berlaku adil memberikan kesempatan usaha kepada siapapun.

Pengusaha Malaysia minta maaf

Tak lama berselang pemilik taksi Big Blue Malaysia, Datuk Shamsubahrin pun meminta maaf atas pernyataan dan tuduhan kepada Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com