Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Tembakau Alternatif Potensial Kerek Pendapatan Petani

Kompas.com - 30/08/2019, 05:16 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

SEOUL, KOMPAS.com - Perkembangan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan, kerap dikhawatirkan akan memukul industri rokok, termasuk para petani tembakau.

Namun, menurut Pendiri dan Ketua Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Indonesia Achmad Syawqie Yazid, produk tembakau alternatif justru potensial memberikan keuntungan lebih bagi petani tembakau.

"Asal ada upaya untuk diolah yang tembakau ini," ujarnya di sela-sela Asia Harm Reduction Forum (AHRM) ke-3 di Seoul, Korea Selatan, Kamis (29/8/2019).

"Karena nanti harganya bisa lebih mahal (dari tembakau untuk rokok kretek)," sambung dia.

Baca juga: Kembangkan Produk Tembakau Alternatif, Ini 6 Tantangannya

Untuk membuat produk tembakau alternatif ucapnya, bahan baku tembakau yang dibutuhkan tidak banyak karena akan diolah sehingga saat dipanaskan bisa mengeluarkan uap.

Dengan bahan baku yang sedikit namun harganya bisa lebih tinggi, maka petani tembakau akan mendapatkan manfaat lebih besar dari produk tembakau alternatif.

"Kalau kita ingin meningkatkan pendapatan saudara-saudara kita (petani tembakau) mari memulainya," kata dia.

"Cuma pemerintah harus membina mereka (petani tembakau dan UMKM produk tembakau alternatif) sehingga produknya ini aman," sambungnya.

Baca juga: Asosiasi: Industri Tembakau Alternatif Tumbuh Pesat

Industri rokok elektrik terus bertumbuh pesat sejak dinyatakan legal oleh pemerintah pada 18 Juli 2018. Industri ini pun turut menyumbang penerimaan cukai bagi negara.

Beberapa waktu lalu, Ketua Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Aryo Andrianto menyatakan, industri rokok elektrik tumbuh positif.

Semua pihak, mulai dari produsen hingga pengecer, berusaha memajukan produk tembakau alternatif ini.

Aryo menuturkan, pertumbuhan industri ini juga tidak terlepas dari komitmen pelaku usaha untuk mematuhi peraturan pemerintah.

Hasilnya, saat ini industri rokok elektrik telah memiliki 300 produsen likuid, lebih dari 100 produsen alat dan aksesoris, lebih dari 150 distributor dan importir, serta 5.000 pengecer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com