Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik, 1,48 Juta Orang Turis Asing Kunjungi Indonesia pada Juli 2019

Kompas.com - 02/09/2019, 14:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juli 2019 terhadap Juni 2019. Jumlah tersebut naik 2,04 persen menjadi 1,48 juta kunjungan.

"Kenaikan ini bisa dipahami bahwa Juni memang musim liburan sekolah dan cuti di belahan bumi Amerika, Australia, dan Eropa," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin (2/9/2019).

Adapun jumlah wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 977.420, pintu masuk laut sebanyak 316.720, dan pintu masuk darat sebanyak 189.650.

Kendati wisman yang berkunjung melalui udara paling banyak ketimbang pintu masuk lain, jumlah ini mengalami penurunan sebesar 8,94 persen ketimbang Juli 2018.

Baca juga: BPS: 7,83 Juta Wisatawan Asing ke Indonesia, Terbanyak dari Malaysia

"Penurunan terjadi di 11 pintu masuk udara. Presentasi penurunan tertinggi terjadi di Bandara Lombok, diikuti Bandara Juanda, dan Bandara Adi Sutjipto," kata Suhariyanto.

Sedangkan, peningkatan wisman terbesar berada di 4 pintu masuk udara, secara berturut-turut yaitu Bandara Supadio dan Bandara Minangkabau.

"Wisman yang datang ini kebanyakan dari Malaysia, Tiongkok, Singapura, Australia, dan Timor Leste," jelasnya.

Kendati kunjungan wisman pada Juli 2019 mengalami kenaikan, jumlah kunjungan wisman justru menurun secara tahunan (yoy). Jumlah penurunannya mencapai 4,10 persen dibanding tahun lalu.

Baca juga: Dahsyat, Pangan Lokal Tingkatkan Stamina Wisatawan Asing di Bali

Sehingga secara kumulatif dari Januari-Juli 2019, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia naik 2,63 persen menjadi 9,31 juta kunjungan dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 9,07 juta kunjungan.

"Biasanya bulan depan kemungkinan masih naik, kemudian turun lagi sampai November. Dan kenaikan akan terjadi pada Desember 2019," ucap Suhariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com