Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Pendanaan Rp 560 Miliar, Ini yang Dilakukan Social Bella

Kompas.com - 03/09/2019, 12:41 WIB
Desy Kristi Yanti,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Social Bella Indonesia (Social Bella) yang bergerak dalam bisnis e-commerce kecantikan resmi mendapatkan pendanaan seri D sebesar 40 juta dollar AS atau sekitar Rp 560 miliar (kurs Rp 14.000 per dollar AS) .

Pendanaan tersebut didapatkan dari beberapa investor yaitu, EV Growth, Temasek juga para investor baru lainnya yaitu EDBI, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures.

Co-Founder dan CEO Social Bella, John Rasjid mengatakan, pendanaan tersebut akan dimanfaatkan untuk memperkuat kapabilitas sumber daya manusia (SDM) perusahaan, utamanya yang berkaitan dengan pengembangan teknologi.

“Kami percaya bahwa teknologi merupakan salah satu kunci utama untuk mendorong pertumbuhan industri kecantikan di Indonesia. Kami akan berinvestasi lebih untuk membangun aset digital kami, yaitu SOCO,” ujar John Rasjid dikutip dalam siaran pers Selasa (3/9/2019).

Baca juga: Raih Pendanaan Rp 71 Miliar, Gibran Targetkan Goola Ekspansi ke Asia

Saat ini perusahaan beauty tech tersebut telah memiliki tiga unit bisnis diantaranya e-commerce (Sociolla), Media (SO.CO dan beauty Journal) serta Brand Development.

Secara kumulatif, ada lebih dari 20,2 juta pengunjung yang telah bergabung dengan platform Social Bella sejak tahun 2018, baik melalui website Sociolla, platform SOCO, dan Beauty Journal.

“Target kami adalah merangkul 100 juta pengguna (unique visitors) ke dalam ekosistem terpadu kami, yaitu SOCO, Sociolla.com dan Beauty Journal pada tahun 2021,” kata Christoper.

Sementara, Co-Founder dan Presiden Social Bella, Christoper Madiam berharap melalui pendanaan tersebut, pihaknya dapat menjangkau lebih banyak konsumen dengan menghadirkan lebih banyak layanan kecantikan di Indonesia.

“Kami berharap dengan pendanaan ini dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan menghadirkan lebih banyak layanan kecantikan di Indonesia,” tambah Christoper.

Layaknya industri di Indonesia pada umumnya, industri kecantikan dan perawatan diri berkembang dengan begitu pesat dan menarik perhatian banyak investor.

Laporan e-Conomy yang dikeluarkan Google dan Temasek menunjukkan bahwa dalam tiga tahunterakhir, sektor e-commerce merupakan sektor yang tumbuh paling dinamis di Asia Tenggara dengan pertumbuhan lebih dari empat kali lipat sejak 2015.

Lebih dari itu, pasar e-commerce lokal pun tumbuh paling cepat dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, dengan kurang lebih 50 persen yang dibelanjakan berasal dari Indonesia, dengan total nilai 12 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com