Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Postur Anggaran RAPBN 2020 Konservatif, Saham Konsumer Hingga Medis Patut Dilirik

Kompas.com - 03/09/2019, 13:45 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baru saja sepakat atas rencana anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2020, yang selanjutnya akan dibahas oleh kementerian bersama komisi DPR terkait untuk diputuskan sebagai APBN 2020.

Anggaran tahun depan adalah tahapan jangka menengah pertama menuju pencapaian visi Indonesia 2045.

Menurut Kepala Riset Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi, anggaran pemerintah pada 2020 cukup konservatif dan mengarahkan belanja subsidi lebih fokus untuk menopang daya beli masyarakat kelas bawah.

"Dengan melihat rencana postur anggaran untuk tahun depan, pemerintah mengandalkan investasi untuk menopang pertumbuhan ekonomi karena kenaikan konsumsi masyarakat hanya sebesar 4.9 persen, lebih kecil dibanding target tahun ini sebesar 5%,"kata Lucky dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (3/9/2019).

Kebijakan fiskal yang akan ditempuh pemerintah tahun depan mengutamakan belanja negara yang berkualitas dan tepat sasaran, serta penggunaan pendapatan negara untuk menarik investasi dan mendorong daya saing. Pemerintah akan mengeluarkan beberapa kebijakan strategis baru untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), berupa insentif pajak dan perlindungan sosial.

Dalam RAPBN 2020, untuk meningkatkan mutu SDM, pemerintah akan memberikan super deduction bagi perusahaan yang terlibat dalam kegiatan vokasi dan litbang, juga akan diberikan mini tax holiday untuk investasi dibawah Rp 500 miliar, serta pemberian investment allowance untuk industri padat karya.

Untuk meningkatkan mutu SDM, pemerintah akan menyediakan kartu Indonesia pintar kuliah yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin ke jenjang yang lebih tinggi.

Kartu pra kerja akan diberikan kepada masyarakat untuk meningkatkan produktivitas pencari kerja, dan kartu sembako diberikan untuk mendukung akses masyarakat miskin mendapatkan pangan.

Pemerintah juga menaikkan subsidi listrik sebesar Rp 10 triliun yang diperkirakan akan diberikan bagi golongan rumah tangga miskin yakni pelanggan 450 volt ampere (VA) dan 900 VA.

Sektor yang Diuntungkan

Denganmelihat gambaran sementara postur anggaran ini, Bahana memperkirakan saham sektoral yang diuntungkan diantaranya sektor konsumer khususnya yang terkait dengan bahan pangan utama seperti beras, pakan ternak serta tembakau.

Tarif cukai pada 2020, diperkirakan akan naik pada kisaran 10 persen-11 persen. Dalam RAPBN 2020, pendapatan cukai diperkirakan naik sebesar 8,2 persen atau secara nominal mencapai Rp 179,3 triliun, dari perkiraan pendapatan sepanjang tahun ini sebesar Rp 165,8 triliun.

Sektor yang berkaitan dengan kesehatan seperti rumah sakit dan farmasi juga bakal diuntungkan, melalui program jaminan kesehatan nasional (JKN) yang terkait dengan BPJS Kesehatan. Dalam RAPBN 2020, pemerintah mengalokasikan anggaran kesehatan mencapai Rp 132,2 triliun atau naik sebesar 13 persen, dibanding anggaran tahun ini, yang ditargetkan sebesar Rp 117 triliun.

Pemerintah akan meningkatkan efektivitas program JKN diantaranya melalui reviu besaran iuran PBI (penerima bantuan iuran) dan non PBI, strategic purchasing untuk efisiensi biaya manfaat dan mempercepat peningkatan kepersertaan non PBI.

"Rumah sakit yang menjalankan program BPJS seperti Siloam dan Kimia Farma yang memasok obat-obatan akan diuntungkan dengan adanya kenaikan alokasi belanja kesehatan ini, sebab pembayaran dari BPJS kemungkinan akan lebih baik," papar Lucky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com