Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Perang Dagang, China Adukan AS ke WTO

Kompas.com - 03/09/2019, 17:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

HONG KONG, KOMPAS.com - China telah secara resmi melayangkan komplain terhadap Amerika Serikat (AS) ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Komplain tersebut diajukan pada Senin (2/9/2019), menurut Kementerian Perdagangan China. Adapun komplain yang dilayangkan China terkait penerapan bea impor oleh AS.

Dilansir dari Reuters, Selasa (3/9/2019), AS mulai menerapkan tarif impor sebesar 15 persen terhadap beragam produk dari China mulai Minggu (1/9/2019). China pun membalas degan menerapkan bea impor untuk minyak mentah AS.

Ini adalah ketegangan baru dalam babak perang dagang kedua negara.

China tidak merilis rincian komplainnya ke WTO. Akan tetapi, pemerintah China menyatakan tarif yang diterapkan AS berdampak pada ekspor China senilai 300 miliar dollar AS.

Baca juga: Perang Dagang, AS Kembali Kenakan Tarif Baru untuk Produk Asal China

Penerapan tarif terbaru tersebut melanggar kesepakatan yang dicapai antara pemimpin China dan AS dalam pertemuan di Osaka, Jepang beberapa waktu lal. Namun, China menyatakan bakal mempertahankan hak legalnya sesuai aturan WTO.

Gugatan ini adalah gugatan ketiga yang dilakukan China untuk menantang AS di WTO lantaran menerapkan tarif spesifik.

Pejabat AS menyebut mereka menghukum China karena melakukan pencurian properti intelektual yang tidak termaktub dalam aturan WTO, meski banyak pakar perdagangan mengatakan kenaikan tarif apapun di atas ambang maksimal harus disetujui WTO.

Sejumlah pakar juga menentang keputusan China membalas 'api' dengan 'api,' yakni menerapkan tarif balasan atas produk impor dari AS. Ini pun tanpa persetujuan WTO.

Baca juga: Perang Dagang AS-China Bisa Rugikan Rumah Tangga di AS Rp 14 Juta Per tahun

Akhir pekan lalu, menerbitkan pembelaan tertulis atas satu dari tiga gugatan. Pihak AS bahwa China dan AS sepakat bahwa masalah tersebut tidak boleh diadili di WTO.

“China telah mengambil keputusan sepihak untuk mengadopsi langkah-langkah kebijakan industri yang agresif untuk mencuri atau dengan cara tidak adil memperoleh teknologi dari mitra dagangnya. AS telah mengadopsi langkah-langkah tarif untuk mencoba mendapatkan penghapusan kebijakan transfer teknologi yang tidak adil dan terdistorsi di China," tulis AS.

Adapun China memilih tak merespon pembelaan AS itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com