Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Minta Jasa Marga Pasang Alat Timbang Kendaraan di Gerbang Tol

Kompas.com - 05/09/2019, 18:39 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi meminta PT Jasa Marga (Persero) Tbk memasang alat timbang di pintu-pintu tol.

Hal tersebut perlu dilakukan agar insiden kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Purbaleunyi tak terulang lagi.

Kecelakaan tersebut salah satu faktornya karena ada kendaraan yang kelebihan muatan dan dimensinya.

“Saya akan meminta pada Jasa Marga maupun BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol), untuk segera memasang alat pendeteksi atau pun timbangan di pintu-pintu tol sehingga kendaraan yang ODOL (Over Dimension Over Load) dapat terdeteksi begitu masuk tol,” ujar Budi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/9/2019).

Baca juga: Menhub Sebut Kecelakaan di Cipularang Ada Indikasi Pelanggaran

Budi juga pada hari ini mengunjungi operator truk pengangkut tanah yang terlibat dalam kecelakaan tersebut di Marunda, Jakarta Utara.

Dalam kunjungannya, Budi menyoroti adanya dugaan pemalsuan buku KIR sehingga ada ketidaksesuaian dengan kondisi fisik kendaraannya.

Sebab, kedua truk yang terlibat kecelakaan tersebut saat uji KIR dimensinya sudah sesuai ketentuan.

Namun, saat terjadinya kecelakaan Budi menemukanbahwa kedua truk dari perusahaan tersebut dinilai melanggar batas maksimal dimensi hingga melebihi 70 cm serta kelebihan muatan 300 persen.

“Dalam waktu dekat saya minta minggu depan semua operator kendaraan dump truck_di Jakarta dan sekitarnya akan kita kumpulkan. Saya akan mencari titik temu kalau tidak langsung bisa dipotong kira-kira toleransi nya bisa berapa lama intinya menormalisasikan kembali dump truck,” kata Budi.

Baca juga: Menhub Minta Jasa Marga Pasang Rambu Peringatan di Tol Cipularang

Budi menyebut, dump truck yang beroperasi di Jakarta dan Banten banyak ditemui yang melanggar batas beban dan dimensinya.

“Dinas Perhubungan baik di DKI Jakarta, Tangerang, dan sekitarnya harus betul-betul berkomitmen, kalau memang tidak lolos, tidak perlu diloloskan, jangan dikasih buku KIR,” ucap dia.

Budi mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan semua stakeholder terkait, Kepolisian, BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol), Jasa Marga, Kemen PUPR, KNKT untuk merumuskan permasalahan dan solusi terkait kasus-kasus yang selama ini sering terjadi di tol Cipularang Km 91 dan sekitarnya. 

“Intinya saya merencanakan tahun 2020 jalan tol sudah Zero ODOL, jadi tahun 2020 tidak ada truk yang mengalami kecelakaan seperti ini atau ada truk yang kelebihan muatan yang lewat jalan tol. Saya akan dukung semua usaha untuk merencanakan Zero ODOL,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com