Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garap Pasar AS, Ekspor Mebel RI Bersaing Ketat dengan Vietnam

Kompas.com - 06/09/2019, 05:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China membuka peluang bagi pengusaha Indonesia untuk menyasar pasar negeri Paman Sam ini.

Salah satu produk asal Indonesia yang permintaannya cukup besar di pasar AS adalah mebel dan furnitur.

Dewan Penasehat Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Taufik Gani menyebutkan bahwa sebanyak 70 hingga 80 persen ekspor produk mebel Indonesia diserap oleh pasar Amerika.

Dengan adanya perang dagang, ia mengatakan pengusaha mebel Indonesia punya kesempatan besar untuk meningkatkan kapasitas ekspornya ke pasar Amerika.

Baca juga: Pemerintah Rayu Pabrik Mebel Asal China Pindah Ke Indonesia

"Ada peluang untuk menggantikan produk mebel asal China. Tapi kita harus bersaing cukup ketat dengan produk dari Vietnam, terutama soal harga. Kalau kualitas, produk kita enggak kalah," jelas Taufik pada Kontan.co.id, Kamis (5/9/2019).

Ia menjelaskan, sejak 12 tahun belakangan, Vietnam menjadi negara pesaing terkuat di sektor ini, di samping Malaysia dan Singapura.

Bahkan nilai ekspor produk mebel asal Vietnam ke Amerika mencapai 20 miliar dollar AS per tahun, sedangkan produk asal Indonesia masih sekitar 1,8 miliar dollar AS per tahun.

"Vietnam bisa menawarkan produk lebih terjangkau karena mereka punya teknologi lebih canggih, sehingga produktivitasnya lebih tinggi dibanding Indonesia. Infrastrukturnya juga lebih siap," kata Taufik.

Baca juga: Bisakah Industri Mebel Indonesia Jadi Nomor Satu di Dunia?

Untuk membuat produk mebel dengan harga yang lebih terjangkau, selain butuh infrastruktur yang memadai, Taufik mengatakan Indonesia juga butuh standar harga untuk bahan baku. Ia mengeluhkan para penyedia bahan baku kerap menaikkan harga seenaknya.

"Misal hari ini harga naik 20 persen, bulan depan naik lagi 20 persen. Bisa begitu karena tidak diatur oleh pemerintah," jelasnya.

Selain tidak ada patokan jelas untuk bahan baku, Taufik bilang adanya pergantian beberapa peraturan juga kerap menghambat ekspor.

"Peraturan sering sekali gonta-ganti, jadi kami juga harus menyesuaikan dari awal. Sebenarnya itu tidak perlu karena bisa memperlambat ekspor," katanya.

Baca juga: Ekspor Mebel dan Furniture Jepara Mencapai 150 Juta Dollar AS

Selama ini pelaku usaha mebel dan kerajinan mengupayakan promosi yang cukup gencar lewat berbagai pameran di AS.

Sejumlah pelaku usaha juga kerap memberi harga promo pada event-event tertentu. (Elisabeth Adventa)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Garap pasar AS, ekspor mebel Indonesia bersaing ketat dengan Vietnam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com