Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple Mulai Lirik Bisnis Mata Uang Digital

Kompas.com - 06/09/2019, 12:16 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Apple mungkin memang belum mendalami bisnis cryptocurrency alias mata uang kripto seperti perusahaan teknologi lainnya. Namun, Apple sudah mulai melirik peluang bisnis mata uang digital tersebut.

"Kami sedang memantau cryptocurrency. Menurut kami (cryptocurrency) menarik. Kami melihat itu memiliki potensi jangka panjang yang menarik," ujar Vice President Apple Pay Jennifer Bailey.

Dikutip dari CNN, Jumat (6/9/2019), ketertarikan Apple pada cryptocurrency mengikuti pertimbangan serupa yang terjadi berbagai perusahaan teknologi lain, seperti Facebook yang diperkirakan bakal meluncurkan Libra pada taun 2020 juga perusahaan pemrosesan pembayaran Square yang bakal merekrut crypto engineer awal tahun ini.

"Akan menjadi pukulan besar bagi dunia kripto jika Apple benar-benar menempuh jalan tersebut," ujar analis Wedbush Securities Dan Ives.

Baca juga: Korea Utara Bobol Bank dan Mata Uang Kripto untuk Danai Persenjataan

"Jika melihat bagaimana Apple begitu fokus secara strategis, pindah ke bisnis kripto menjadi masuk akal sebagai bentuk upaya untuk menggalang lebih banyak uang dari konsumennya dalam tahun-tahun mendatang," ujar dia.

Apple sendiri mulai terjun ke dunia pembayaran digital untuk pertama kalinya pada 2014 dengan peluncuran Apple Pay.

Dengan gaya Apple yang khas, kala itu mereka begitu yakin bisa mengubah pasar pembayaran digital dengan menawarkan cara sederhana dan tetap aman untuk melakukan proses pembayaran melalui aplikasi.

Namun, mereka tidak ingin mengungkapkan jumlah pengguna Apple Pay saat ini. Namun, proses transaksi sudah mencapai satu miliar transaksi setiap bulan.

Baca juga: Amankah Investasi Mata Uang Kripto?

Sejak diluncurkan pada 2014, penerimaan pembayaran non-tunai telah meningkat dari 3 persen menjadi lebih dari 70 persen di Amerika Serikat.

Walaupun demikian, perkebangkan pembayaran tanpa kontak langsung di Amerika Serikat masih jauh lebih lambat jika dibandingkan degan negara lain.

"Ketika Anda pergi ke Eropa, mereka membawa Anda terminal nirkabel. Anda dapat mengetuk untuk membayar. Kami melihat itu terjadi di AS juga, (tetapi) masih membutuhkan waktu," ujar Bailey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com