Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, KPPU Gelar Sidang soal Dugaan Kartel Tiket Pesawat

Kompas.com - 09/09/2019, 20:00 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) membawa kasus dugaan adanya kartel tiket pesawat dari penyelidikan ke tahap pemberkasan.

KPPU akan menggelar sidang perdana besok, Selasa (10/9/2019).

Kepala Panitera KPPU Akhmad Muhari mengatakan, pihaknya sudah menjadwalkan sidang perkara dugaan adanya kartel tiket pesawat. Dugaan yang terjadi di maskapai penerbangan Tanah Air ini sudah sejak beberapa bulan kaji.

"Dugaan pelanggaran pasal 5 dan 11 UU Tahun 1999 KPPU terkait dengan jasa angkutan niaga berjadwal penumpang kelas ekonomi dalam negeri atau kartel tiket pesawat," kata Akhmad dalam jumpa pers di Media Center Gedung KPPU, Jakarta, Senin (9/9/2019).

Baca juga: Awal September, KPPU Gelar Sidang soal Kartel Tiket Pesawat

Akhmad mengungkapkan, pada perkara ini ada sejumlah perusahaan maskapai penerbangan menjadi terlapor, yakni PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Citilink Indonesia, PT Sriwijaya Air, PT Nam Air, PT Batik Air Indonesia, PT Lion Mentari, dan PT Wings Abadi.

Semua terlapor sudah diberitahu terkait sidang perdana tersebut.

"Saat ini sudah masuk proses pemeriksaan pendahuluan, yaitu sidang pada esok hari, 10 September 2019 pukul 10.00 WIB," tuturnya.

Dia menjelaskan, dalam proses sidang terdiri dari beberapa tahap dan bahasan perkara. Sidang pertama adalah terkait proses pemeriksaan pendahuluan.

Pada tahap ini, apabila pada sidang pertama apabila semua terlapor telah hadir maka investigator penuntut akan membacakan laporan dugaan pelanggaran. Sedangakan sidang kedua, yaitu tanggapan dari para pelaporan atas pelaporan atau pelanggaran.

Baca juga: KPPU: Masalah Rangkap Jabatan Dirut Garuda Resmi Dihentikan

Sementara itu Komisioner KPPU, Guntur Syahputra Saragih menambahkan, proses persidangan adanya dugaan kartel tiket pesawat berlangsung terbuka untuk umum.

"Jadi, saya pastikan sidang pemeriksaan pendahuluan terbuka untuk umum, kalau pemeriksaan lanjutan biasanya kadang bisa diminta oleh para pelaporan tidak terbuka untuk umum," kata Guntur dalam kesempatan yang sama.

Sebelumnya, KPPU memang telah menyiapkan jadwal sidang dugaan kartel tiket pesawat terbang yang menyeret nama Garuda Indonesia Group, Lion Air Group, dan maskapai penerbangan lainnya.

KPPU melalui tim investigatornya telah menemukan 2 alat bukti dan sudah menyelesaikan berkas perkaranya. Masalah ini pun telah menjadi prioritas KPPU sejak dugaan kartel masih dalam tahap penelitian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com