Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Menteri Rini untuk Para Pimpinan BUMN

Kompas.com - 11/09/2019, 21:12 WIB
Hamzah Arfah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta BUMN untuk lebih kreatif dalam menciptakan sebuah produk yang dapat langsung digunakan. Dengan demikian Indonesia tidak harus melakukan impor lagi.

Hal itu disampaikan Rini kepada para petinggi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang hadir pada acara peresmian workshop Heavy Machining Center (HCM) PT Barata Indonesia, di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu (11/9/2019).

"Harus bisa buat mesin sendiri, tidak hanya casing-nya saja. Harus bisa itu Bapak-Ibu ya, dan saya juga nitip yang ramah lingkungan," ujar Rini di hadapan para pimpinan perusahaan BUMN yang hadir, Rabu (11/9/2019).

Baca juga: DPR Minta Dividen BUMN Naik Menjadi Rp 49 Triliun di 2020

Rini mengaku, sudah cukup puas dengan apa yang sudah diciptakan oleh BUMN sejauh ini, kendati untuk mesin-mesin yang dibutuhkan masih harus impor dari China, Korea Selatan, dan beberapa negara lain.

"Kita memang senang sudah bisa buat produk, tapi akan lebih bangga lagi kalau bisa buat mesin sendiri," ucap dia.

Khusus untuk peresmian HMC milik PT Barata Indonesia, Rini mengatakan, hal ini sebagai bentuk sinergi antar BUMN untuk mendukung kemajuan industri nasional.

Baca juga: Perombakan Pimpinan BUMN, Rini Langgar Perintah Jokowi?

Dalam proses pembangunan, Barata Indonesia menggandeng tiga perusahaan BUMN lain. Yakni, PT Boma Bisma Indra (Persero) sebagai kontraktor, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai pemasok baja, serta PT Len Industri (Persero) untuk mengerjakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) rooftop kapasitas 500 kWp.

"Saya berharap dengan diresmikannya workshop baru milik Barata ini, merupakan salah satu bentuk peran perusahaan BUMN dalam peningkatkan kemajuan industri tanah air," kata Rini.

Sementara itu, Direktur Utama PT Barata Indonesia, Oksarlidady Arifin mengatakan, workshop HMC dibutuhkan untuk menyokong kebutuhan yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan perusahaan. 

Workshop HMC akan difungsikan untuk peningkatan kapasitas produksi Barata Indonesia, di antaranya peningkatan produksi balance of plant produk pembangkit listrik.

Baca juga: Luhut: Jangan Membuat BUMN Sentris, Pak Presiden, Sudah Memerintahkan Itu...

Selain itu, workshop  yang dibangun dengan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) ini juga dilengkapi fasilitas mesin CNC bending, untuk material baja dengan ketebalan 12 milimeter dengan kapasitas terbesar di Indonesia, yang diharapkan bisa dimanfaatkan bersama PT PAL Indonesia (Persero) untuk pengerjaan fabrikasi kapal selam. 

Workshop HMC juga akan digunakan untuk area fabrikasi dan assembly produk-produk konstruksi bervolume tinggi, seperti pressure vessel, komponen energi terbarukan (wind power), bullet tank, komponen atau bodi kapal selam, crane pelabuhan, dan lain sebagainya.

"Lini produksi baru kita, yakni roda kereta api juga akan kami produksi di workshop HMC ini secara bertahap, yang akan kita awali pada akhir tahun 2019 nanti," sebut Dady, panggilan akrab Oksarlidady Arifin.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan kerjasama yang melibatkan sinergi 10 BUMN. Yakni, PT Pindad dan PT BBI untuk ekskavator dan traktor multiguna, PT KAI dan PT INKA untuk roda kereta api, PT Krakatau Steel untuk penyediaan produk baja.

Ada pula PT LEN Industri untuk solar panel, PT INUKI untuk industri nuklir, PT Dahana untuk penelitian dan pengembangan applikasi produk energetic material, PT BGR untuk logistik dan pengelolaan aset non produktif bersama PT Pesonna Indonesia Jaya (subsidiaries PT Pegadaian).

Baca juga: Dicopot dari Dirut BRI, Suprajarto Mengaku Tak Punya Masalah dengan Menteri BUMN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com