Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Di Sumatera Polusi karena Kebakaran, di DKI karena Bakar BBM

Kompas.com - 13/09/2019, 14:47 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla membeberkan perbedaan polusi yang terjadi di wilayah Sumatera dan DKI Jakarta.

Menurut Kalla, di Sumatera penyumbang polusi terbesar adalah asap yang berasal dari kebakaran hutan. Sedangkan di Jakarta, penyumbang polusi terbesar adalah asap kendaraan bermotor.

“Masyarakat juga ngeluh polusi. Di Sumatera (polusi karena) kebakaran hutan, tapi kalau di DKI dan Surabaya polusi karena bakar BBM,” ujar Kalla di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2019).

Baca juga: Menhub Klaim Kabut Asap Riau dan Kalimantan Tak Ganggu Penerbangan

Atas dasar itu, Kalla menilai sistem transportasi di Indonesia harus ditata lebih baik lagi. Jika transportasi baik, Kalla meyakini bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Dengan berkurangnya kendaraan pribadi, polusi udara dan kemacetan yang selama ini menjadi masalah di Jakarta bisa dikurangi.

Tak hanya itu, defisit neraca perdagangan Indonesia juga bisa berimbas jika penggunaan kendaraan pribadi dapat dikurangi.

“Defisit perdagangan kita terbesar diakibatkan kebutuhan BBM yang 70 persen untuk transportasi. Kalau tak kelola, macet banyak, orang pakai mobil pribadi, impor minyak banyak lagi, ngutang lagi kita,” kata pria asal Makassar itu.

Dalam kesempatan itu Kalla mengapreasiasi pameran transportasi “Indotrans” yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta pada 13-15 September 2019 ini. Menurut dia, di dalam pameran tersebut banyak dipamerkan kendaraan yang ramah lingkungan.

“Itulah maka apa yang hari ini Indotrans expo tentu lihatkan sistem dan tekno baru di bidang transportasi. Memang sangat berkembang dan punya suatu perubahan sosial juga,” ucap dia.

Baca juga: Perkenalan Mobil Listrik Jadi Upaya Kurangi Polusi Udara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com