Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Anggaran Pemerintah AS Tembus 1 Triliun Dollar AS

Kompas.com - 13/09/2019, 17:19 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat membengkak hingga menyentuh 1,067 triliun dollar AS.

Seperti dikutip dari CNN, Jumat (13/9/2019), besaran defisit hingga 11 bulan tahun fiskal tersebut melonjak 19 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kementerian Keuangan AS melaporkan, pada periode yang sana tahun fiskal sebelumnya, defisit anggaran tercatat sebesar 898 miliar dollar AS.

Padahal dalam kampanyenya di 2016 lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji untuk mengurangi jumlah utang.

Sebelumnya, Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih telah memperkirakan bahwa defisit akan melebihi 1 triliun dillar AS untuk seluruh tahun fiskal, yang berakhir pada 30 September.

Baca juga : "Shutdown" Pemerintah AS, Ratusan Ribu Pegawai Pemerintah Tak Digaji

Pada hari Senin (9/9/2019), Kantor Anggaran Kongres non-partisan mengatakan defisit anggaran pemerintah telah melampaui 1 triliun dollar AS dalam 11 bulan pertama tahun fiskal 2019.

Membengkaknya defisit sedemikian rupa terakhir kali terjadi pada 2012, ketika menghadapi krisis keuangan.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pembengkakan defisit tersebut, termasuk pemangkasan pajak hingga 1,5 triliun dollar AS yang secara hukum ditandatangani oleh Trump 2017 lalu. Selain itu, kongres juga menyepakati paket pengeluaran pemerintah yang cukup besar.

Kantor Anggaran Kongres (Congressional Budget Office) AS telah memperkirakan bahwa defisit anggaran 2019 akan tercatat 960 miliar dollar AS.

Pembengkakan tersebut mendapatkan dorongan dari bea cukai, yang melonjak menjadi 64 miliar dollar AS sepanjang tahun fiskal berjalan dari 36,7 miliar dollar AS pada tahun sebelumnya.

CBO menaikkan perkiraan defisit tahun ini sebesar 63 miliar dollar AS setelah Trump menandatangani undang-undang kesepakatan anggaran dua tahun dua partai selama musim panas.

Pada bulan Agustus, Kongres menyetujui kesepakatan yang akan meningkatkan pengeluaran tambahan sebesar 320 miliar dollar AS selama dua tahun ke depan dan menangguhkan plafon utang sampai pertengahan 2021.

Komite untuk Anggaran Federal yang Bertanggung Jawab memperkirakan bahwa pemotongan pajak 2017 dikombinasikan dengan pengeluaran baru oleh kongres akan membuat utang federal membengkak hingga 4,1 triliun dollar AS pada tahun 2029.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com