Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Disney Akhirnya Mundur dari Jajaran Direksi Apple

Kompas.com - 17/09/2019, 09:11 WIB
Rina Ayu Larasati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Chief Executive Officer Disney Bob Iger akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya di dewan direksi Apple

Dikutip dari CNN Selasa (17/9/2019), Bob mundur karena Disney akan menjadi kompetitor Apple dalam layanan streaming. Disney akan meluncurkan layanan streaming yang bernama Disney+ pada bulan November 2019. 

Komisi Perdagangan Federal AS sendiri sudah mengawasi Dewan Direksi Apple terkait hal tersebut. Sehingga keputusan Bob untuk berpisah dengan Apple merupakan keputusan yang tepat. 

Baca juga: Tahun 2019, Disney Jadi Studio Pertama yang Punya 5 Miliar Dollar AS Per 5 Film

Bob menjadi dewan direks Apple sejak November 2011, sebulan setelah mantan CEO Apple Steve Jobs meninggal.

Di Apple, Bob merupakan ketua komite tata kelola perusahaan dan bertugas di komite kompensasi.

Bob menjadi salah satu CEO dengan bayaran tertinggi di dunia. Total kompensasinya di Disney mencapai 65,6 juta dollar AS atau sekitar Rp 918,4 miliar (kurs Rp 14.000 per dollar AS) pada tahun lalu.

Bob telah lama dikritik karena bayarannya yang tinggi, termasuk oleh pewaris Disney Abigail Disney, yang terang-terangan mengkritik bayaran Bob.

Sementara di Apple Bob dibayar 125.000 dollar AS (Rp 1,75 miliar) sebagai gaji dan 250.000 dollar AS (Rp 3,5 miliar) dalam bentuk saham. Pada akhir tahun lalu, Bob juga menggenggam saham Apple senilai 11 juta dollar AS (Rp 154 miliar).

Mundurnya seorang eksekutif karena mempunyai jabatan di perusahaan saingan merupakan praktik yang umum di Amerika Serikat.

Misalnya Eric Schmidt, yang kala itu menjadi CEO Google, mengundurkan diri dari Dewan Direksi Apple pada 2009 silam, setelah Google Android menjadi pesaing yang langsung iPhone besutan Apple.

Baca juga: Trump Terapkan Tarif Baru untuk China, Apple Bakal Kehilangan Rp 113,7 M

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com