Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air: Kabut Asap Sudah Ganggu Penerbangan Sejak Agustus 2019

Kompas.com - 17/09/2019, 14:25 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga kini kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih menyelimuti sejumlah daerah, bahkan sudah menyebar hingga negara tetangga, Malaysia.

Kabut asap Karhutla di Kalimantan dan Sumatera telah mengganggu aktivitas baik warga maupun transportasi, termasuk penerbangan.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, adanya gangguan penerbangan berupa kabut asap Karhutla tersebut sudah terlihat sejak Agustus lalu. Kondisi ini pun telah menganggu penerbangan di sejumlah rute.

"Sebenarnya mulai minggu keempat Agustus dan sampai hari ini," kata Danang ketika dihubungi Kompas.com, Jakarta, Selasa (17/9/2019).

Baca juga: Akibat Kabut Asap, 54 Penerbangan Lion Air Group Terganggu

Danang menjelaskan, akibat kabut asap Karhutla itu aktivitas penerbangan terdampak baik yang ditunda atau delay maupun terpaksa ditunda. Meskipun demikian, pada pekan keempat Agustus dampaknya tidak begitu signifikan.

"Saya harus nge-cek data lagi. Memang dampak tidak begitu signifikan," tuturnya.

Dia menuturkan, hingga kini pihaknya belum bisa memastikan seberapa parah dampak kabut asap kebakaran terhadap operasional perusahaan.

Namun yang pasti, kondisi tersebut telah menganggu rotasi atau perpindahan pesawat dari satu bandar ke bandara lainnya.

"Kalau terkait dengan kerugian, saya belum bisa memberikan keterangan. Dampaknya ke operasional itu, karena mempengaruhi rotasi-rotasi pesawat berikutnya. Pergerakan pesawat," tambahnya.

Baca juga: 81 Penerbangan Lion Air Group Dibatalkan akibat Kabut Asap, Ini Daftarnya

Dia menambahkan, kabut asap kebakaran yang tengah terjadi mengakibatkan jarak pandang menjadi relatif lebih pendek. Sehingga kondisi ini tidak layak untuk melakukan penerbangan.

"(Penundaan atau pembatalan) operasional Lion khususnya dalam rangka untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan," imbuhnya.

Untuk siang ini saja, Selasa (17/9/2019) setidaknya ada 12 penerbangan yang ditunda dan dua lainnya terpaksa dibatalkan masakapai yang targabung dalam Lion Grup. Ini terjadi karena gangguan kabut asap Karhutla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com