JAKARTA, KOMPAS.com - Tak banyak yang tahu, Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor babi di dunia. Kini pangsa pasar pun terbuka lebar untuk ekspor babi ke China.
Hal ini menyusul tingginya harga daging babi lantaran demam babi Afrika yang tengah menjangkit banyak babi di China. Bahkan, jutaan babi di Negeri Tirai Bambu tersebut dimusnahkan karena penyakit tersebut.
Ditanya soal peluang Indonesia mengekspor babi ke China, Mentan enggan banyak bicara. Ia menilai ada hal lain yang lebih penting diekspor ketimbang babi.
"Oh, jangan itu yang dicatat," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakata, Rabu (18/9/2019).
Baca juga: Ada Virus Demam Babi, Inflasi China Tertinggi dalam 15 Bulan
Mentan justru mengalihkan pembicaraan. Ia bilang Indonesia punya rencana lain, yakni mengekspor nanas, mangga hingga sarang burung walet ke Argentina.
Selain itu, kata dia, Indonesia juga punya rencana akan menambah volume ekpor CPO yang merupakan komoditas unggulan Indonesia.
Saat ini, China sedang diterpa masalah mahalnya harga daging babi. Akibatnya inflasi melonjak ke angka 2,7 persen pada Juni 2019, angka ini menjadi yang tertinggi sejak 15 bulan terakhir.
Harga daging babi melonjak 18,2 persen pada Mei 2019, sementara harga buah segar setiap tahunnya naik 26,7 persen karena cuaca buruk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.