Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Targetkan Pembangunan Konektivitas Transportasi di Yogyakarta Rampung Akhir 2020

Kompas.com - 21/09/2019, 20:23 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan konektivitas dan aksesibilitas transportasi di Yogyakarta dan Jawa Tengah rampung pada akhir tahun 2020.

Menurut Budi, saat ini pemerintah tengah membangun Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) sebagai pintu gerbang baru menuju Yogyakarta.

Untuk menunjang keberadaan YIA, ke depannya pihaknya akan segera menyelesaikan infrastruktur lain untuk menunjang aksesibilitas transportasi ke tempat-tempat wisata. 

“Konektivitas kereta api dari Kulon Progo menuju Yogyakarta segera akan kita bangun, tahun depan selesai. Konektivitas kereta api dari Yogyakarta menuju Candi Borobudur juga sudah dirancang," ujar Budi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/9/2019).

Baca juga: Kemenhub Segera Siapkan Transportasi dari Bandara YIA ke Borobudur

Budi menyebutkan, saat ini pihaknya tengah mengidentifikasi kemungkinan jalur untuk angkutan bus dari Kulon Progo langsung ke Candi Borobudur. Nantinya diharapkan jalur ini dapat mendukung aksesibilitas angkutan bus dari Kulon Progo ke Candi Borobudur.

Selain itu lanjut Menhub pihaknya juga akan fokus untuk mengembangkan aksesibilitas transportasi kereta api, baik kereta api antar kota mengitari kawasan Jogja, Solo, Semarang, dan kota-kota sekitarnya, maupun kereta api menuju bandara. Dengan begitu Menhub berharap akan semakin memudahkan aksesibilitas wisatawan.

"Kita akan kembangkan yang Joglosemar, artinya antara Semarang, Solo, Adisucipto Yogyakarta, Kulonprogo, Purworejo, Tegal balik lagi ke Pekalongan. Itu ada suatu ring kereta api (melingkar)," kata Budi.

Budi menuturkan, sektor pariwisata nantinya diharapkan dapat menjadi sektor unggulan guna menghasilkan devisa bagi negara. Terkait upaya ini Menhub mengaku nilai investasi infrastruktur transportasi di kawasan Joglosemar sudah lebih dari Rp 20 Triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com