Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB: Perang Dagang Picu Ekonomi Asia Tumbuh Tipis Tahun 2020

Kompas.com - 25/09/2019, 15:02 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tegangnya perang dagang AS-China yang bakal berlangsung hingga tahun 2020 memicu pelemahan ekonomi di 45 negara di Asia.

Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia bakal tumbuh tipis dibanding perkiraan sebelumnya.

Ekonom ADB Emma R Allen mengatakan, 45 negara di Asia kemungkinan akan tumbuh 5,4 persen di tahun 2019 dan tumbuh tipis menjadi 5,5 persen di tahun 2019. Perkiraan tersebut menurun dari perkiraan pada Juli 2019, yakni 5,7 persen dan 5,6 persen.

"Konflik perdagangan antara AS-China sangat memungkinkan terus berlanjut hingga 2020, sedangkan sejumlah perekonomian utama di dunia diperkirakan akan mengalami kesulitan lebih besar dari yang diantisipasi," kata Allen di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Baca juga: Melambat, ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini

Emma mengatakan, proyeksi ekonomi yang melemah di Asia sejalan dengan melemahnya perdagangan dan investasi. Di China sendiri, proyeksi pertumbuhan tahun ini hanya sebesar 6,2 persen, lebih lemah dari proyeksi pada Juli 2019 sebesar 6,3 persen.

Pelemahan bakal terus mendalam di tahun 2020 menjadi 6 persen. Kawasan Asia yang tengah berkembang juga diperkirakan hanya mampu tumbuh rata-rata 6 persen tahun 2019 dan 2020.

Emma menjelaskan, prospek pertumbuhan tersebut bervariasi di berbagai sub-kawasan Asia yang tengah berkembang. Di Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi diproyeksi 4,5 persen tahun 2019 dan 4,7 persen pada tahun 2020 secara keseluruhan.

Sedangkan di Asia Timur, pertumbuhan bakal berekspansi hingga 5,5 persen dan 5,4 persen pada tahun-tahun tersebut.

Baca juga: BI Sudah Turunkan Suku Bunga Tiga Kali, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi?

Sementara itu di Pasifik, pemulihan Papua Nugini dari gempa bumi turut membantu meningkatkan pertumbuhan sub-kawasan menjadi 4,2 persen tahun 2019 sebelum menurun ke 2,6 persen tahun 2020.

Lain lagi di India, investasi yang melemah menjelang pemilihan umum pada April-Mei 2020 dan pengetatan kredit telah membebani proyeksi pertumbuhan negara tersebut.

"Tahun ini, PDB India diperkirakan akan tumbuh 6,5 persen sebelum naik menjadi 7,2 persen pada 2020. Asia Selatan secara keseluruhan akan tumbuh 6,2 persen dan 6,7 persen tahun 2019-2020," jelas Emma.

Lebih lanjut, Emma mengungkapkan perang dagang AS-China dapat menimbulkan perubahan rantai pasokan di kawasan Asia. Sejauh ini kata dia, sudah tampak peralihan perdagangan dari China ke Vietnam dan Banglades sehingga investasi asing juga mengikuti pola serupa.

Baca juga: OECD Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 5 Persen

Inflasi juga meningkat karena naiknya harga pangan, termasuk di China yang mengalami kenaikan harga daging akibat wabah penyakit flu babi Afrika. ADB memperkirakan, inflasi umum regional bisa tumbuh sebesar 2,7 persen tahun 2019-2020.

"Belum lagi utang publik dan swasta yang meningkat di kawasan Asia, yang dapat membahayakan kestabilan keuangan dan mendorong para pembuat kebijakan agar tetap waspada," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com