Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Ibu Kota Baru, Tak Perlu Lagi Beli Elpiji

Kompas.com - 25/09/2019, 20:40 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro mengatakan,warga yang tinggal di ibu kota baru tidak perlu lagi membeli gas elpiji.

Hal itu lantaran ibu kota baru akan dibangun dengan konsep smart dan sustainable city. Termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan gas warganya.

"Jadi di sana tidak perlu lagi beli elpiji 3 kg atau 12 kg," ujarnya dalam rapat Pansus Ibu Kota Baru di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Baca juga: Kepala Bappenas Klaim Jika Ibu Kota Baru Kena Asap, Itu Karena Arah Angin

Bambang menerangkan, pemerintah akan membangun jaringan gas kota di ibu kota baru. Nantinya seluruh pasokan gas warga akan dipenuhi oleh gas dari jaringan yang tersedia.

Namun Bambang tidak menyebutkan berapa anggaran pembangunan jaringan gas di ibu kota baru tersebut.

Meski begitu ia memastikan jaringan gas kota itu akan melengkapi infrastuktur lain yang akan dibangun mulai dari smart water management system hingga kota yang ramah sepeda dan pejalan kaki.

"Ini akan jadi simbol identitas bangsa, dibanding dengan smart, beautiful, dan sustainable, kemudian modern dan berstandar iinternasional, serta tata kelola pemerintahan tang efektif efisien," kata Bambang.

Baca juga: Ibu Kota Baru di Lahan Sukanto Tanoto, Siap Kembalikan hingga Tak Ada Kompensasi

Sebelumnya Presiden Joko Widodo memutuskan memilih lokasi ibu kota baru di dua kebupaten yang ada di Kalimatan Timur yakni Kebupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara.

Rencananya pembangunan kontruksi ibu kota baru akan mulai dilakukan pada 2021 sampai 2024. Oleh karena itu pemindahan ibu kota bisa mulai dilakukan pada 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com