Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Era Digital, Ibu Rumah Tangga Juga Bisa Investasi

Kompas.com - 26/09/2019, 14:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wanita sebagai pengelola keuangan keluarga memberikan pengaruh besar atas keputusan keuangan yang ada di keluarga, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun di masa mendatang.

Untuk itu, wanita atau kaum ibu yang mengatur rumah tangga bersama pasangan, hendaknya harus mengetahui perkembangan layanan keuangan yang terjadi di era digital agar tidak terjerat praktik-praktik layanan keuangan ilegal.

Pun harus pula mengerti investasi atau bahkan memulainya untuk kebutuhan masa depan agar tidak menjadi generasi sandwich.

Namun, kendala terbesarnya banyak wanita yang beranggapan tidak bisa berinvestasi karena hanya mengurus rumah tangga dan tidak bekerja. Padahal asal tahu saja, wanita juga bisa berinvestasi dengan mudah di era digital.

Baca juga: Ibu Rumah Tangga Rambah Obligasi Negara

"Badan itu memang digerakkan oleh kepala. Keluarga juga digerakkan oleh kepala, yaitu kepala keluarga. Tapi, kepala itu ditopang oleh leher, yang mana menggambarkan peran seorang wanita dalam mengatur keuangan rumah tangga," kata VP Marketing Koinworks Frecy Ferry Daswaty di Jakarta, Kamis (26/9/2019).

"Memang tidak semua wanita bekerja, ada juga wanita IRT (ibu rumah tangga). Tapi saat perempuan menjadi IRT, bukan berarti tidak punya power. Era sekarang wanita sudah melek pentingnya investasi sehingga telah mengerti caranya mengatur keuangan," imbuh dia.

Bagi ibu rumah tangga, kata Frecy, bisa memulai investasi di manapun sesuai dengan profil risiko. Adapun dananya bisa disisihkan di awal meski kecil.

Dari situ, ibu rumah tangga bisa memiliki simpanan jangka pendek maupun jangka panjang yang bisa digunakan untuk kebutuhan di masa depan, seperti pendidikan anak maupun dana pensiun.

Baca juga: Ibu Rumah Tangga Mau Kembangkan Bisnis? Simak Dulu Cara ini

"Investasi pilihannya banyak, bisa dipilih oleh kebutuhan masing-masing. Bisa di deposito, emas, atau pendanaan UKM seperti Koinworks," ujar dia.

Frecy mengungkapkan, sekitar 30 persen investor Koinworks sendiri adalah perempuan milenial dengan usia 25-40 tahun alias pekerja atau ibu rumah tangga. Meski masih didominasi pria, kenaikan investor perempuan di tiap kuartal bisa mencapai 30-40 persen.

Adapun sifat investasinya, investor atau pemberi pinjaman wanita memang lebih konservatif ketimbang pria. Terlihat, kebanyakan investor wanita di Koinworks memilih peminjam grade A dengan tenor yang pendek. Hal ini wajar sebab perputaran keuangan rumah tangga memang tergolong cepat.

"Wanita memang ingin return-nya lebih cepat. Masukin uang biasanya Rp 3 juta-5 juta per bulan. Kalau pria lebih risk taken. Tapi kalau wanita pengennya instan, cepat, dan aman sehingga pilihnya grade A," jelas Frecy.

Baca juga: Emas Harus Ada dalam Setiap Portofolio Investasi, Mengapa?

Frecy bilang, investor wanita ini memilih Koinworks karena beberapa alasan, salah satu alasannya bergerak di pendanaan UKM, bukan kredit konsumer. Pendanaan yang bergerak di bidang produktif ini, kata Frecy, lebih aman karena meminimalkan risiko gagal bayar yang kerap terjadi di pendanaan konsumtif.

"Jadi kita bergerak di pinjaman produktif, seperti pendanaan UKM atau usaha dan pendidikan. Jadi uang tersebut jelas perputarannya. Meskipun setiap investasi ada risikonya, tapi kita tekan risiko gagal bayar atau NPL di bawah 1 persen," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com