Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Darmin Cerita Sulitnya Bangun Infrastruktur Pasca Krisis 1998

Kompas.com - 02/10/2019, 14:37 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, akibat krisis moneter pada tahun 1998 silam infrastruktur Indonesia tertinggal dari negara-negara lainnya.

Atas dasar itu, di era pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla pembangunan infrastruktur masif dilakukan.

“Krisis tersebut benar-benar berpengaruh terhadap ekonomi kita. Dampaknya kita kurang kemampuan untuk bangun infrastruktur. Kalau kita lihat posisi di kita di dunia dalam pembanguan infrastruktur, kita benar-benar tertinggal,” ujar Darmin di Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Darmin melanjutkan, pasca krisis 1998, pemerintah sempat mengalami kesulitan dalam mencari dana untuk pembangunan infrastruktur di dalam negeri.

Baca juga: BJ Habibie, Pendekatan Ajaib, dan Krisis Ekonomi 1998

“Pembangunan infrastruktur karena kita bukan hanya tertinggal cukup jauh. Karena setelah krisis 98 kita kesulitan (membangun infrastruktur). Pembiayaan infrastruktur mahal dan lama baru selesai," kata Darmin.

Untuk mengejar ketetinggalan tersebut, lanjut Darmin, pemerintah beberapa tahun belakangan ini terus menggenjot pembangunan infrastruktur.

Dalam pendanaannya, pemerintah juga melibatkan pihak swasta. Hal ini dilakukan agar tak membebani APBN.

“Pada saat KPPIP (Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas) dibentuk, aspek pembiayaan dirumuskan dengan baik sehingga jangan sampai pembangunan infrastruktur itu kemudian terlalu membebani APBN," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com