Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Turun dalam 3 hari Beruntun

Kompas.com - 03/10/2019, 06:39 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah kembali turun untuk ketiga harinya secara beruntun pada perdagangan Rabu (3/10/2019) waktu setempat (Kamis pagi WIB).

Penurunan harga emas hitam ini seiring dengan meningkatnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) sehingga memicu kekhawatiran kelebihan pasokan. Selain itu,  data ekonomi AS yang suram juga meredupkan prospek permintaan energi.

Harga minyak mentah berjangka yang menjadi patokan AS, Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun 0,98 dollar AS menjadi 52,64 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu untuk patokan global, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember melorot 1,2 dollar AS ditutup pada 57,69 dollar AS per bareel di London ICE Futures Exchange.

Baca juga: Harga minyak naik tipis setelah turun dua hari berturut-turut

Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) dalam laporan Rabu menyebutkan bahwa Persediaan minyak mentah AS naik selama pekan yang berakhir 27 September.

Menurut Weekly Petroleum Status Report, persediaan minyak mentah komersial AS, tidak termasuk dalam Cadangan Minyak Strategis, meningkat 3,1 juta barrel dari minggu sebelumnya, lebih tinggi dari ekspektasi para analis untuk peningkatan 1,6 juta barrel.

Sementara itu, serangkaian data lemah yang baru dirilis di ekonomi terbesar dunia itu membebani prospek permintaan minyak.

Berdasarkan laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP bulanan yang dirilis pada Rabu, Ketenagakerjaan sektor swasta AS mencapai 135.000 pekerjaan pada September, turun dari 157.000 pekerjaan pada Agustus.

Adapun ekonom yang disurvei oleh Econoday memperkirakan kenaikan 152.000 pekerjaan.

Data ketenagakerjaan datang satu hari setelah angka-angka dari lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan Indeks Pembelian Manajer (PMI) manufaktur Amerika Serikat turun menjadi 47,8 persen pada September, menandai level terendah sejak Juni 2009.

"Harga minyak mendapati hampir mustahil untuk keluar dari sikap defensif mereka karena data ekonomi Amerika Serikat yang lemah memicu kekhawatiran baru tentang permintaan," Carsten Fritsch, analis energi di Commerzbank Research mengatakan dalam sebuah catatan.

Baca juga: Harga Minyak Melonjak Hampir 15 Persen, Kenaikan Tertinggi dalam 30 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com