JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyinggung soal Pusat Logistik Berikat khusus barang e-commerce saat tinjauan ke salah satu PLB di Sunter, Jakarta Utara.
Namun menurut Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Masita, PLB e-commmerce tidak akan dilirik oleh para pelaku usaha perdagangan online tersebut.
"Jadi kalau pun ada enggak akan laku," ujarnya di Jakarta, Jumat (3/10/2019).
Saat ini, Indonesia belum memiliki PLB khusus barang-barang e-commmerce. Hal itu pula yang disampaikan oleh Sri Mulyani saat membantah PLB menjadi penyebab banjir produk impor di e-commerce.
Namun kalau pun ada usulan PLB e-commmerce, Zaldy meyakini tidak akan laku. Sebab para pelaku e-commerce akan langsung disambungkan ke Direktorat Jenderal Pajak.
Selama ini isu pajak memang masih menyelimuti para pelaku e-commerce. Banyak yang perpandangan kalau harga murah barang e-commerce karena tidak membayar pajak.
"Karena dia harus bayar pajak kan. Memang bisa lebih cepat sih bisa sehari dua hari tapi bayar pajaknya itu. Itu banyak yang enggak mau tuh," kata dia.
Sebelumnya, produk-produk impor membanjiri platform e-commerce di Indonesia. Hal ini pernah dikeluhkan oleh para pelaku usaha dalam negeri.
Namun Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan kalau banjirnya produk impor yang dijual e-commerce bukan karena adanya kehadiran Pusat Logistik Berikat (PLB).
"Kalau ada yang mengeluh terutama di dunia e-commerce mereka tersaingi, sampai hari ini PLB e-commerce belum ada satu pun yang beroperasi," kata Sri Mulyani saat meninjau salah satu PLB di Sunter, Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.