Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan: Inflasi Berhasil Ditekan karena Ketersediaan Pangan Stabil

Kompas.com - 16/10/2019, 13:00 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com – Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Kariyasa mengatakan keberhasilan pemerintah dalam penyediaan pangan dari produksi dalam negeri tampak dari stabilnya harga pangan di tingkat konsumen.

Bahkan, ketersediaan pangan pada hari-hari besar keagamaan maupun tahun baru dalam 3 tahun terakhir terlihat stabil.

Stabilnya harga tersebut menyebabkan bahan makanan atau pangan, termasuk beras di dalamnya mempunyai kontribusi yang besar dalam menekan infilasi.

“Jadi faktor produksi yang melimpah dan pasokan yang lancar yang dibangun Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjadikan penurunan inflasi pangan secara drastis,” ujar Ketut melalui rilis tertulis, Rabu (16/10/2019).

Baca juga: Kementan Dukung Toli-Toli sebagai Lumbung Pangan di Sulteng

Ketut menjelaskan hal ini dapat dilihat pada 2014, tingkat inflasi pangan masih sangat tinggi, yaitu 10,57 persen dan jauh di atas infilasi umum yang pada waktu itu sekitar 8,36 persen.

Pada 2015 dan 2016 inflasi bahan makanan atau pangan mulai mengalami penurunan yang sangat drastis, yaitu masing-masing menjadi 4,93 persen pada 2015 dan 5,69 persen pada 2016.

Sementara itu, tingkat inflasi pada 2017 turun menjadi 1,26 persen dan merupakan inflasi yang paling rendah yang pernah terjadi dalam sejarah Indonesia.

Bahkan, menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik, harga pangan pada September mengalami deflasi sebesar 1,97 persen.

Baca juga: Mentan Amran Dapat Gelar Bapak Mekanisasi Pertanian

“Kondisi ini lagi-lagi menunjukkan bahwa produksi pangan dalam negeri terus membaik untuk memenuhi permintaan pangan yang terus meningkat. Pada Agustus 2019 lalu, kelompok pangan juga mengalami deflasi sebesar 0,19 persen,” terang Ketut.

Terkait pencapaian tersebut, Guru Besar Ekonomi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB). Muhammad Firdaus menegaskan kondisi pangan selama pemerintahan Jokowi-JK patut dibanggakan.

Pasalnya, harga pangan stabil karena pasokan dan produksi pangan yang lebih terjaga.

“Berdasarkan laporan Bank Indonesia dari 2015 sampai 2018, tingkat inflasi bahan pangan stabil dikisaran 3,01 sampai 3,61 persen. Hal ini disebabkan oleh pengendalian harga pangan membaik dari tahun tahun sebelumya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com