Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siasati Latte Factor, Kebiasaan Belanja 'Receh' yang Bikin Boros

Kompas.com - 18/10/2019, 08:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernah dengar istilah latte factor?

David Bach, penulis buku Finish Rich sekaligus motivator keuangan di Amerika Serikat mencetuskan istilah latte factor, yaitu kebiasaan kecil tetapi rutin menghabiskan penghasilan.

Istilah latte itu sebenarnya bermaksud untuk mengkritik kebiasaan masyarakat kota besar utamanya milenial yang kerap menghabiskan waktu dan uang untuk menyeruput kopi di kafe atau restoran.

Istilah latte factor sendiri sebenarnya tidak hanya soal nongkrong di kafe atau minum kopi saja. Istilah ini relevan juga untuk pengeluaran kecil lainnya, seperti beli air mineral kemasan, persediaan camilan, belanja online, dan nonton bioskop.

Baca juga: Riset: Banyak Menabung dan Kurangi Belanja, Milenial Lebih Bahagia

Jadi, apakah Anda penasaran seberapa banyak uang yang Anda keluarkan untuk latte factor? Untuk itu, simak cara-caranya berikut ini.

1. Ketahui jenis pengeluaran

Seperti dipaparkan sebelumnya, latte factor identik dengan pengeluaran kecil yang kerap Anda lakukan sehari-hari. Sebelum mengetahui seberapa besar pengeluaran Anda, Anda harus tahu terlebih dahulu jenis pengeluaran yang Anda beli.

"Setiap orang memiliki latte factor dan jenisnya bisa berbeda. Apa saja latte factor-mu? Anda harus mengetahuinya," kata Chief Agency Officer Sequis Franky Nayoan dalam siaran pers, Jumat (18/10/2019).

2. Hitung jumlahnya

Setelah mengetahui apa saja pengeluaran Anda, kata Franky, selanjutnya Anda mesti menghitung berapa banyak yang Anda keluarkan.

Memang biasanya Anda akan lupa dan tidak terpikirkan, mengingat pengeluaran ini hanya hitungan receh.

Apalagi, kalau penghasilan cukup besar dan belum punya tanggungan. Tetapi, jika kebiasaan ini dibiarkan, tanpa disadari total pengeluaran bisa sangat besar.

"Mari kita menghitungnya dengan cara sederhana. Anggap saja kopi kekinian yang termurah harganya Rp 18.000. Karena ukuranya kecil rasanya perlu beli lagi untuk minum sore. Berarti, sudah Rp 36.000 keluar dari kocekmu," ucap Franky.

"Belum lagi barista kadang menawarkan extra shot hanya Rp 5.000 saja. Jumlah uang yang dikeluarkan sudah Rp 41.000," imbuhnya.

Baca juga: Anda Shopaholic? Yuk Intip Trik Belanja Biar Hemat

Bila Rp 41.000 masih Anda anggap kecil, coba Anda tambahkan dengan beli makanan camilan lain di hari itu juga, misalnya camilan sore sebagai teman minum kopi.

Kalau kemarin sudah beli donat Rp 10.000, sekarang menu pisang goreng kekinian harganya lebih murah Rp 8.000. Anda biasanya akan membeli lebih dari satu karena ukurannya yang kecil.

"Begitu saja uang yang sudah kita keluarkan Rp 57.000. Untuk membelinya, manfaatkan jasa ojek online, toh hanya Rp 7.000. Jadi total hari ini Rp 64.000," papar Franky.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com