JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menilai, kuartal III 2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal kembali melambat. Dirinya memperkirakan perekonomian bakal tumbuh di kisaran 4,95 persen hingga 5,05 persen.
"Untuk Core pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 4,95 persen sampai 5 persen. Most likely di bawah 5 persen," ujar Piter di Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Dia mengatakan, salah satu penopang utama dalam pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi yang berperan sebesar 56 persen terhadap keseluruhan perekonomian.
Selain itu juga investasi yang jika digabung dengan konsumsi berkontribusi sebesar 80 persen terhadap ekonomi.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi China Hanya 6 Persen, Terendah Sejak 1992
Adapun di kuartal berikutnya, Piter menilai kinerja perekonomian bakal kembali membaik karena faktor liburan Natal dan tahun baru.
""Di triwulan IV akan balik lagi karena faktor liburan natal dan tahun baru, karena secara siklus penurunan memang terjadi di September, Oktober, November dan Desember naik lagi," jelas Piter.
Adapun Kepala Kajian Makro Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) UI Febio Kacaribu menilai, di kuartal III 2019 ini pertubuhan ekonomi bakal berada di kisaran 4,9 persen dengan pertumbuhan ekonomi di akhir tahun sebesar 5 persen.
"Tahun 2020 akan ada penguatan di antara 50 persen dan 2 persen. Walau katanya bakal ada krisis (di Amerika Serikat), tapi di sini biasanya kenanya setahun setelahnya," ujar Febio.
Baca juga: IMF: Dampak Perang Dagang ke Ekonomi Dunia Bisa Setara Ekonomi Swiss
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.