Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Kucurkan Rp 600 Miliar untuk Program Serasi di Kalsel

Kompas.com - 21/10/2019, 07:02 WIB
Anissa DW,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) mengucurkan anggaran senilai Rp 600 miliar untuk pelaksanaan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Anggaran yang dikucurkan sesuai dengan luasan lahan yang dikelola. Di mana setiap hektarnya dianggarkan Rp 4,3 juta," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy.

Melalui program tersebut lahan rawa yang selama ini menganggur akan diolah dan diefektifkan kembali menjadi lahan pertanian.

Sebagai informasi, Kalsel memiliki potensi pertanian lahan rawa sangat besar, yakni 80 persen.

Sarwo mengatakan optimalisasi potensi tersebut tidak mudah.

Pasalnya, bukan hanya tanah yang memerlukan waktu untuk proses perbaikan, melainkan juga sumber daya manusia (SDM) harus dikembangkan.

Baca juga: Pengunaan Alsintan Modern Dapat Tekan Kebakaran Lahan Rawa di Sumsel

"Contohnya, lahan yang sebelumnya sudah pemerintah buka untuk budidaya padi. Ternyata wilayah itu tidak ada penduduknya, sehingga pemerintah kesulitan mencari yang akan bertanam," ujarnya dalam pernyataan tertulis, Senin (21/10/2019).

Untuk menarik perhatian masyarakat, pemerintah kemudian membangun satu kawasan percontohan pengelolaan lahan rawa di kawasan Jejangkit, Kalsel.

Kini kawasan tersebut sudah berkembang menjadi desa dengan akses yang jauh lebih baik.

“Awalnya akses jalanannya tidak bisa dilalui mobil karena hanya jalan kecil. Dengan adanya optimalisasi lahan rawa tersebut akhirnya dibuat jalan untuk mobilisasi alat-alat berat,” kata Sarwo Edhy.

Tak hanya itu, Sarwo bercerita, kini jalan di Jejangkit sudah diaspal, sudah tersedia listrik, dan pompa besar.

Lokasi itu juga memiliki integrasi ternak ayam, itik, ikan, juga komoditas pertanian lainnya, seperti sayuran.

Tingkatkan produksi pangan

Terkait program Serasi, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalsel Syamsir Rahman mengaku optimistis dengan bergulirnya program tersebut.

Dia yakin, program yang dimulai pada masa tanam musim hujan (Oktober 2019-Maret 2020) di area seluas 250 ribu hektar itu, bisa meningkatkan produksi padi dari 2,15 juta ton menjadi 4 juta ton pada 2020.

“Sasaran tersebut akan bisa dicapai karena sarana dan prasarana pendukung bisa selesai tahun 2019. Khususnya pembuatan saluran buatan persediaan air di musim kemarau,” kata Syamsir.

Alat mesin pertanian (Alsintan)KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Alat mesin pertanian (Alsintan)

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com