Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Tawarkan Norwegia Investasi Perikanan Budidaya di Pulau Terluar

Kompas.com - 21/10/2019, 16:49 WIB
Rina Ayu Larasati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menawarkan investasi budidaya perikanan berkelanjutan kepada Norwegia di pulau-pulau terluar. 

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, Indonesia membidik nilai investasi hingga 50 juta dolar AS dari investasi ini.

"KKP juga mengundang investor Norwegia untuk mengeksplorasi peluang investasi dalam pengembangan pusat perikanan dan kelautan terpadu di wilayah perbatasan terluar," ucap Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto di Raffles Hotel, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Lokasi pulau terluar yang ditawarkan untuk investasi Norwegia diantaranya Natuna, Saumlaki, Merauke, Mentawai, Nunukan dan Sabang.

Baca juga: Intip Peluang Bisnis di Sektor Perikanan

Pada 17 Oktober 2019 lalu, perusahaan Sterner AS dari Norwegia dan perusahaan El Rose Brothers dari Indonesia telah menandatangi perjanjian bersama. Keduanya akan menggunakan teknologi RAS (Recirculated Aquaculture System) untuk investasi budidaya perikanan.

Menurut Slamet, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam perluasan investasi di bidang perikanan budidaya. Salah satunya yaitu menyangkut teknologi tingkat tinggi yang digunakan.

Operasional teknologi ini berbeda dengan teknologi konvensional. Oleh karena itu pemerintah daerah dinilai perlu berkonsultasi dengan pemerintah pusat terkait investasi ini.

"Pemerintah daerah punya rencana tata ruang perikanan. Kerja samanya tentu dengan pemerintah daerah, juga dengan pemerintah pusat untuk masalah teknisnya," ucapnya.

Baca juga: Susi Ingin Bangun Banyak Politeknik Perikanan, tapi....

Saat ini, potensi lahan perikanan budidaya di Indonesia seluas 12,1 juta hektar, tetapi yang baru dimanfaatkan hanya 325.825 hektar. Sedangkan pertumbuhan PDB perikanan budidaya tahun 2018 mencapai 57,14 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional perikanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com