Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Hartarto, Akar Beringin di Lapangan Banteng

Kompas.com - 23/10/2019, 08:36 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki nama Menteri Koordinator Perekonomian terjawab sudah. Presiden Joko Widodo resmi memilih Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian di Kabinet Kerja Jilid 2.

(Teka-teki nama Menteri Perindustrian terjawab sudah. Presiden Joko Widodo resmi memilih kembali Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja Jilid 2.)

Airlangga bukanlah orang baru di kabinet. Namanya sudah hingar bingar di publik karena menjabat sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja Jilid 1.

Baca juga: Disebut Bakal Jadi Menko Perekonomian, Ini Kata Airlangga

Ia juga dikenal berkat program Making Indonesia 4.0 yang merupakan program pemerintah untuk menyiapkan Indonesia menghadapi industri digital 4.0.

Terpilihnya Airlangga sebagai Menko Perekonomian tak terlalu mengejutkan. Sebab nama pria kelahiran Surabaya, 1 Oktober 1962 itu mencuat sejak sepekan lalu.

Sumber Kompas.com di internal Kemenko Perekonomian juga menyebutkan bahwa Airlangga adalah calon Menko Perekonomian menggantikan Darmin Nasution.

(Terpilihnya Airlangga sebagai  Menteri Perindustrian tak terlalu mengejutkan. Sebab nama pria kelahiran Surabaya, 1 Oktober 1962 itu santer dikabarkan jadi calon kuat Menperin atau Menko Perekonomian.)

Latar belakang Airlangga adalah seorang politikus dan pebisnis. Saat ini ia tercatat masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Baca juga: Airlangga Disebut Calon Menko Perekonomian, Ini Komentar KEIN

Pada Pilpres 2019, partai berlambang Pohon Beringin itu adalah salah satu partai pengusung Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Golkar sudah mengakar pada diri Airlangga. Sebab ia adalah anak Hartarto Sastrosoenarto, pejabat era Orde baru yang banyak makan asam garam di Kebinet Pembangunan.

Mulai dari Menteri Perindustrian Kabinet Pembangunan IV pada 1983-1993, hingga Menko Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara pada 1998-1999.

Airlangga juga tercatat sempat menjadi Anggota DPR Fraksi Golkar pada periode 2004-2009 dan 2009-2014. Saat itu menjabat sebagai Ketua Komisi VII yang membidangi energi dan Ketua Komisi VI yang membidangi BUMN dan perdagangan.

Di sektor bisnis, Airlangga tercatat sempat memegang jabatan tinggi dibeberapa perusahaan. Mulai dari Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa Tbk pada 1987 hingga Komisaris PT Sorini Corporation Tbk Pandaan pada 2004.

Latar belakang pendidikan Airlangga adalah lulusan SMA Kolese Kanisius Jakarta pada 1981 dan Fakultas Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada pada 1987.

Ia mendapatkan gelar MBA  dari Monash University Australia pada 1996 dan Master of Management Technology (MMT) dari University of Melbourne, Australia pada 1997.

(Dengan terpilihnya Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian, maka akar beringin sampai di Jalan Lapangan Banteng Timur, alamat Kantor Kemenko Perekonomian).

Baca juga: Jelang Akhir Jabatan, Menperin Airlangga Luncurkan Buku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com