Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Profit Lebih Tinggi, Tesla Andalkan Model Y

Kompas.com - 28/10/2019, 08:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham Tesla melonjak tinggi dalam 6 tahun terakhir minggu ini usai perusahaan mengumumkan profit tak terduga pada kuartal III 2019.  Kendati, profit tersebut bukan pencapaian yang terbesar bagi perusahaan.

Untuk itu, Tesla berharap mobil model Y yang akan diproduksi musim panas mendatang akan mendatangkan profit tidak terduga lainnya, dan bisa dibilang pencapain besar bagi perusahaan.

Sebelumnya, CEO Tesla Elon Musk memperkirakan produksi awal Model Y akan dilaksanakan pada musim gugur 2020.

"Tetapi kami yakin musim panas 2020 (mulai produksi)," kata CEO Tesla Elon Musk dikutip dari CNN, Senin (28/10/2019).

Baca juga: Elon Musk Jadi Tokoh Paling Inspiratif di Dunia Teknologi

Adapun rekam jejak perusahaan soal tenggat waktu untuk meluncurkan mobil baru selalu meleset. Kadang-kadang, produksi kendaraan baru juga terlambat bertahun-tahun.

Tapi pernyataan Elon Musk di atas, yang memajukan waktu produksi bisa dijadikan jaminan bahwa Model Y memang jadi fokus perusahaan.

Selain itu, Model Y merupakan kendaraan terpenting di Tesla yang telah direncanakan sejauh ini. Pada dasarnya, sebagian besar penjualan Tesla bergantung pada model mobil listrik sedan, seperti model S dan model 3.

Namun saat ini, pihak perusahaan menengarai para pembeli sedikit demi sedikit beralih ke SUV (model Y) bukan sedan.

Baca juga: Tahun 2030, Pendapatan Tesla Diprediksi Bisa 1 Triliun Dollar AS

Di Amerika sendiri, penjualan sedan turun tajam sebesar 40 persen dalam 5 tahun terakhir. Sebagian besar penjualan tersebut beralih ke SUV.

Namun, sejauh ini Tesla hanya memiliki mobil SUV dengan model X berharga mahal. Bahkan Musk mengakui baik Model X dan Model S tidak lebih dari produk khusus. Artinya, tidak terlalu signifikan bagi masa depan perusahaan.

"Karena harganya sangat mahal. Jadi kami buat dalam volume produksi yang rendah," ujar Musk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com