Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Jatuhnya Lion Air, Ini Harapan Sri Mulyani

Kompas.com - 29/10/2019, 15:15 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini satu tahun yang lalu, pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018.

Dalam penerbangan nahas tersebut, terdapat 21 orang pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menjadi korban.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar pihak-pihak yang memiliki kewajiban membayarkan kompensasi segera memenuhi hal tersebut.

"Tentu kita berharap mereka mendapatkan apa yang disebut kompensasi sesuai dengan kewajiban perusahaan, sesuai dengan hasil penelitian yang sudah diakui baik dalam negeri ataupun luar negeri," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Baca juga : KNKT: Ada 9 Faktor Utama Penyebab Pesawat 737 MAX Lion Air jatuh

Sri Mulyani pun mengatakan, pihaknya bersama dengan jajaran Kementerian Keuangan teus mengikuti perkembangan penelitian kecelakaan yang menimpa Lion Air.

Selain itu, pihaknya juga mengaku terus memenuhi kewajiban untuk memberi santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.

"Tentu hubungan kita dari sisi Kementerian Keuangan tidak berubah. Mereka tetap family selama ini, apalagi sebagian dari mereka spousenya juga adalah orang Kemenkeu," ujar Sri Mulyani.

"Dan dari seluruh kewajiban kita tetap lakukan. Kita terus ikuti perkembangan apa yang terjadi dengan hasil penelitian mengenai kecelakaan tersebut," ujar dia.

Jumat lalu, KNKT telah merilis laporan akhir (Final Report) investigasi kecelakaan pesawat B737 MAX 8 Lion Air penerbangan JT 610.

Dalam laporan tersebut, KNKT menyimpulkan ada sembilan faktor yang saling terkait dan berkontribusi pada kecelakaan.

Secara garis besar faktor-faktor tersebut adalah gabungan antara faktor mekanik, desain pesawat, kurangnya dokumentasi tentang sistem pesawat, komunikasi pilot dan co pilot dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com