Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Infrastruktur Dorong Kenaikan Investasi di Luar Jawa

Kompas.com - 31/10/2019, 13:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali mencatatkan pertumbuhan realisasi investasi kuartal III 2019 mencapai Rp 205,7 triliun atau naik 18,4 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Selama kuartal III 2019, realisasi investasi memang masih didominasi oleh Pulau Jawa sebesar Rp 112,1 triliun atau naik 14,4 persen (yoy) dari Rp 98 triliun.

Akan tetapi, menariknya, investasi di luar Pulau Jawa juga semakin meningkat mendekati realisasi Pulau Jawa, yakni Rp 93,6 triliun atau meningkat 23,5 persen dari Rp 75,8 triliun (yoy).

"Investasi di Pulau Jawa sudah Rp 112,1 triliun, sementara di luar Pulau Jawa Rp 93,6 triliun. Komposisinya tinggal sedikit sekali untuk menyamakan, ini menarik sekali," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Baca juga: Menperin: Penguasaan Infrastruktur Jadi Kunci Daya Saing di Industri 4.0

Dia menuturkan, kenaikan signifikan realisasi investasi di luar Pulau Jawa didorong oleh pembangunan infrastruktur secara masif yang dilakukan Presiden Joko Widodo dalam 5 tahun terakhir.

"Investor melihat, prospek investasi di luar Pulau Jawa sudah mulai menjanjikan sebagai akibat dari pembangunan infrastruktur yang digalakkan secara masif oleh Pak Jokowi-Jusuf Kalla," ucap Bahlil.

Menurut dia, tidak mungkin akan ada investasi bila pemerintah tidak memperhatikan 2 hal, yakni infrastruktur yang memadai dan keamanan dari negara yang ditanamkan.

Bahlil optimistis, investasi di luar Pulau Jawa akan semakin kompetitif ke depan, seiring dengan upaya pemerintah melanjutkan pembangunan infrastruktur di periode keduanya.

"Seiring juga dengan upaya pemerintah membangun dan mengembangkan beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta destinasi Bali Baru," ujar dia.

Baca juga: Dorong Infrastruktur, ADB Beri Pinjaman ke RI 100 Juta Dollar AS

Adapun realisasi investasi di luar Pulau Jawa yang ada saat ini diarahkan untuk sektor-sektor produktif, di luar migas, perbankan, asuransi, dan jasa keuangan.

Hal ini, kata Bahlil, agar Indonesia mampu meningkatkan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja dari investasi.

"Semuanya khusus untuk bangun pabrik, kebun, properti, dan industri. Ini penting kalau melihat neraca perdagangan kita masih defisit karena impor masih tinggi sementara ekspor belum menutupi. Bisa kita selesaikan bareng-bareng," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com