Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Bisnis Jual Beli Tanah? Cari Tahu Risikonya Dulu

Kompas.com - 04/11/2019, 09:32 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Menjalankan bisnis merupakan aktivitas yang banyak dilakukan orang, barangkali Anda juga. Di antara berbagai jenis bisnis yang menjanjikan, jual beli tanah dianggap menjadi salah satu yang paling menguntungkan.

Tanah akan selalu dicari dan banyak dibutuhkan, apalagi di kawasan-kawasan berkembang yang memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup padat. Harga tanah bahkan cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya, tanpa terpengaruh oleh inflasi.

Lalu, apalah bisnis tanah ini memang begitu menggiurkan? Bisnis jual beli tanah tentu bisa menguntungkan, namun tetap juga memiliki risiko yang bisa menimbulkan kerugian.

Sebagai pebisnis Anda harus memahami hal ini dengan baik sejak awal, mengingat modal yang akan Anda keluarkan untuk menjalankan bisnis ini juga terbilang besar. Untuk membeli satu lahan yang cukup luas, bukan tidak mungkin Anda harus mengeluarkan ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Tentu itu bukan jumlah yang kecil dalam sebuah investasi, sehingga selalu penting untuk dipertimbangkan dengan baik. Jika Anda berniat ingin investasi tanah, sebaiknya pahami risikonya berikut ini seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Berpotensi Disalahgunakan Orang Lain

Anda mungkin berpikir tanah tidak membutuhkan biaya perawatan sama sekali. Tanah Anda tidak akan ke mana-mana, bahkan meski Anda membiarkannya begitu saja dalam waktu yang lama.

Anggapan seperti ini tidak selalu benar, apalagi jika ternyata tanah Anda berada di lokasi yang stategis. Tanah tersebut bisa saja disalahgunakan oleh pihak lain, bahkan tanpa sepengetahuan Anda.

Saat tanah Anda tidak terawasi, maka orang lain bisa saja menyalahgunakannya untuk berbagai hal, seperti: menjadikannya lahan parkir, bercocok tanam di atasnya, atau bahkan dijadikan tempat untuk melakukan berbagai aktifitas lainnya.

Semua ini mungkin terlihat sepele, namun justru bisa saja berujung masalah di kemudian hari. Dalam kondisi tertentu, bukan tidak mungkin orang lain akan mendirikan bangunan di atas tanah Anda dan tinggal di sana.

2. Bukan Aset yang Produktif

Saat Anda memiliki investasi dalam bentuk properti, ruko, atau bahkan apartemen, maka Anda bisa menjadikan aset tersebut produktif. Artinya, Anda bisa menyewakannya terlebih dahulu, sebelum akhirnya menjualnya di waktu yang tepat dan paling menguntungkan.

Namun hal seperti ini tidak bisa Anda lakukan ketika memiliki sebidang tanah, sebab tanah termasuk aset yang tidak produktif. Anda baru bisa mendapatkan keuntungan, ketika Anda menjualnya saja.

Baca Juga: Mempersiapkan Dana Pensiun, Enaknya Investasi Tanah atau Deposito Ya?

3. Bukan Investasi Jangka Pendek karena Bisa Rugi Bila Dijual dengan Cepat

Tanah merupakan investasi jangka panjang dan baru menghasilkan ketika Anda sudah membeli dan menjualnya kembali belasan tahun yang akan datang. Hal ini harus Anda pahami dengan baik, meskipun dalam beberapa kondisi mungkin saja tanah mengalami kenaikan harga dalam kurun waktu yang lebih cepat.

Sebagai investasi jangka panjang, jelas tanah tidak akan menghasilkan jika dijual cepat. Anda bisa saja mengalami kerugian ketika menjual cepat tanah Anda, apalagi dalam kondisi yang terburu-buru.

Tanah bukanlah sebuah aset yang likuid, di mana Anda bisa segera mencairkannya saat membutuhkan sejumlah dana segar. Penjualan yang tidak tepat waktu akan sangat berisiko menurunkan harga secara signifikan, sehingga bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar di dalam keuangan Anda.

Bukan hanya itu saja, dalam waktu-waktu tertentu harga tanah bisa saja tidak mengalami peningkatan yang besar. Kondisi seperti ini tentu tidak akan memberikan dampak positif bagi bisnis jual beli tanah, mengingat Anda sudah menginvestasikan sejumlah dana yang besar untuk mendapatkan tanah tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com