Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Alasan Jack Ma Pensiun dari Alibaba Group di Usia 55 Tahun

Kompas.com - 06/11/2019, 09:05 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri perusahaan teknologi Alibaba, Jack Ma (55) telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua eksekutif pada bulan September 2019.

Keputusan itu mengakhiri masa 20 tahun di pucuk kepemimpinan Alibaba. Baru-baru ini dia mengungkapkan, itu adalah rencana yang dipikirkannya selama lebih dari satu dekade.

Dikutip CNBC, Rabu (6/11/2019), Ma mengungkap dia pertama kali menggagas pensiun pada tahun 2004, saat seorang pemodal ventura mengatakan kepadanya bahwa dia tidak memenuhi syarat sebagai seorang CEO.

Baca juga: Jack Ma Putuskan Pensiun, Alibaba Bakal Hadapi Kondisi Sulit?

Tetapi pada tahun 2009, ketika perusahaan mencapai usia 10 tahun, perencanaan pergantian kekuasaannya dimulai dengan sungguh-sungguh.

"Hari itu saya mulai berpikir saya harus mempersiapkan pensiun saya. Hari itu saya memutuskan tahun 2019, 10 September, akan menjadi hari saya akan pergi," kata Jack Ma dikutip CNBC, Rabu (6/11/2019).

Artinya, perlu 10 tahun bagi Jack Ma untuk menyiapkan masa pensiunnya.

Ma sering mengatakan, dia ingin perusahaan yang dia dirikan pada tahun 1999 bertahan selama 102 tahun. Untuk membantu mewujudkan visi itu, Ma dan timnya mengembangkan sistem kepemimpinan yang kuat, yang menghargai cara berpikir dan kerja yang baru.

"Anda seharusnya tidak perlu menduplikat Jack Ma. Satu Jack Ma saja sudah terlalu banyak untuk perusahaan. Jadi dalam 10 tahun terakhir, kami mencoba membangun sebuah sistem, Sebuah sistem yang memiliki kepemimpinan yang tepat. Sistem yang dapat membuat, menemukan, dan melatih banyak pemimpin," ungkap dia.

Baca juga: Punya Toko Online? Ini Saran Alibaba Supaya Bisnis Anda Bisa Maju

Untuk mencapai tujuan itu, dia mengatakan perlu waktu 1 tahun untuk berdiskusi dan berdebat tentang sistem kepemimpinan itu.

"Kami menghabiskan waktu setahun untuk berdiskusi, berdebat tentang sistem di mana para pemimpin dapat memperjuangkan visi, misi dan nilai perusahaan," lanjutnya.

Akhirnya setelah 10 tahun menyiapkan masa pensiunnya, Ma digantikan oleh Daniel Zhang yang menjadi CEO Alibaba Group. Usai digantikan Daniel, Ma merasa percaya diri bahwa perusahaan memiliki strategi kepemimpinan yang kuat di tempat yang dapat bertahan selama beberapa dekade mendatang.

"Perusahaan tidak boleh bergantung pada Jack Ma. Jack Ma akan menjadi tua. Jack Ma akan menjadi bodoh. Jack Ma akan jatuh sakit atau kecelakaan mobil atau apa pun," ucapnya.

“Perusahaan harus bergantung pada sistem kepemimpinan. Ini budaya. Itu orang-orangnya. Ini adalah sistem yang membuat perusahaan tetap hidup selama 102 tahun. Bukan hanya dipimpin oleh satu orang seperti Jack Ma," pungkas dia.

Baca juga: Gara-gara B737 Max, CEO Boeing Terancam Tak Dapat Bonus Tahunan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com