Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Jasa Konstruksi Diminta Hadirkan Inovasi Pembiayaan

Kompas.com - 06/11/2019, 09:53 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta para pelaku industri jasa konstruksi nasional terus melakukan inovasi dan kreativitas, termasuk para ahli pembangunan jalan yang tergabung dalam Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan beberapa tantangan dalam bidang pembangunan jalan saat ini tidak hanya terkait masalah teknik konstruksi, namun juga keterbatasan sumber daya manusia, pembiayaan dan teknologi.

"Keterbatasan pembiayaan dalam pembangunan jalan harus dijawab dengan berbagai inovasi yang mampu menarik investasi serta terobosan-terobosan baru lainnya," kata Basuki dalam pidato yang diwakili oleh Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo dalam acara Konferensi Nasional Teknik Jalan (KNTJ) ke-10 di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

"Salah satu inovasi pembiayaan dalam pembangunan jalan tol yang dapat menarik investasi adalah Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Selain pembangunan, skema ini juga diterapkan dalam kegiatan preservasi jalan yang saat ini dalam tahap uji coba," sambungnya.

Baca juga: Kerugian Perang Dagang Tumbuh Menjadi Puluhan Miliar Dollar AS

Inovasi diperlukan sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan global salah satunya di bidang teknologi informasi. Para ahli bidang jalan juga diminta mengenali tantangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembangunan konstruksi.

Sebab pemanfaatan teknologi harus memberikan nilai tambah bagi pelaksanaan pembangunan infrastruktur, bukan sekedar mengikuti kecenderungan sesaat.

"Industri 4.0 hanya instrumen, justru harus ada SDM yang handal di baliknya. Untuk memenangkan kompetisi global, kebijakan di sektor konstruksi nasional harus diarahkan untuk menjadi lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik," ujarnya.

Salah satu prinsip dasar yang harus dilakukan adalah dengan menerapkan Building Information Modeling (BIM) atau teknologi konstruksi yang berbasis industri 4.0. BIM merupakan sebuah metode baru untuk konstruksi infrastruktur yang mengintegrasikan model virtual beserta data atau informasi teknisnya.

Baca juga: Terungkap, Alasan Jack Ma Pensiun dari Alibaba Group di Usia 55 Tahun

Kelebihan dari aplikasi ini yaitu meningkatkan efisiensi dan akurasi melalui kerja sama antara para pemangku kepentingan, desain dan pembangunannya menjadi lebih ramping dan transparan. Berbagai kesalahan mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan bisa dihindari, serta penggunaan material, peralatan, dan waktu menjadi lebih optimal.

Kementerian PUPR telah menerapkan teknologi BIM pada proyek percontohan (pilot project) di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Pulau Morotai, Kepulauan Maluku.

Pemanfaatan BIM di KSPN Morotai mencakup pembangunan jalan wisata, infrastruktur penahan abrasi pantai teknologi 3B (Berkait, Berongga, Bertangga), dan toilet wisata. Teknologi ini juga sudah diterapkan pada proyek jalan di Mandalika, NTB dan Jalur Pansela.

Baca juga: 5 Tips Keuangan Prima Menghadapi Rencana PHK Perusahaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com