Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Indonesia Itu Negara Besar, tetapi...

Kompas.com - 06/11/2019, 15:20 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, Indonesia dengan segala potensinya merupakan negara yang besar. Namun, sebut Jokowi, nyatanya bangsa Indonesia belum merasa demikian.

"Indonesia itu negara besar, pasarnya juga besar, potensinya juga tumbuh. Angka PDB 1,1 triliun dollar AS, ranking Indonesia di dunia 14 sampai 15. Artinya, kita ini gede, tapi belum merasa besar," kata Jokowi dalam sambutan event Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Jokowi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu bertahan di kisaran 5 persen lebih baik dibandingkan dengan mayoritas negara-negara dunia lainnya. Meski demikian, ketidakpastian tengah melanda ekonomi dunia akibat adanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang belum mereda.

"Growth hampir semuanya turun, di angka lima lebih sedikit. Bandingkan dengan negara-negara lain, ada yang minus, ada yang menuju nol, ada yang tujuh terus anjlok menjadi satu. Ini perlu kita syukuri," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Minta Perbankan Segera Turunkan Suku Bunga Kredit

Jokowi pun menyatakan, Indonesia bakal keluar dari middle income trap (jebakan penghasilan menengah). Caranya, dengan memacu pembangunan infrastruktur ke kawasan yang belum dijamah hingga ke pelosok Nusantara.

"Lima tahun yangg lalu kita fokus dengan infrastruktur, karena kita ketinggalan jauh. Kita enggak seperti negara lain, kita ini 17.000 pulau dikelola, 514 kabupaten kota," ucap dia.

"Coba bapak ibu sekalian pergi ke Papua, kemudian pergi lagi ke Wamena, terus pergi lagi ke Nduga, empat hari empat malam menuju ke Wamena dulu itu. Empat tahun lalu saya ke Wamena, tidak ada aspal satu meter pun di sana. Jadi betapa gap infrastruktur bagian timur dan barat seperti itu. Kita akan continue membangun infrastruktur," lanjut Jokowi.

Selain itu, pemerintah tengah fokus terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) agar dapat berkompetisi dengan negara lain.

"Ke depan, kita ingin fokus ke pemberdayaan SDM. Kita ingin lebih konkret agar naik levelnya. Karena ada 54 persen pekerja kita itu alami stunting. Kondisi seperti ini saya sampaikan apa adanya," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com