Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Mana, Tampil Hedon Tapi Kantong Kering atau Bergaya Simple Tapi Tajir?

Kompas.com - 07/11/2019, 05:15 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasrat ingin membeli barang yang branded atau yang tidak begitu prioritas hanya untuk mengikuti tren, keinginan ini pastinya sering dirasakan bukan.

Misalnya, ingin membeli iPhone 11 atau motor keluaran terbaru bila dijual harganya pasti bakal rendah.

Namun, rata-rata orang tidak memikirkan nilai jualnya kembali suatu barang. Yang penting, bisa bergaya saja atau sekadar pamer.

Memang, tidak ada larangan membeli sesuatu barang yang kita suka sebagai ungkapan rasa bangga dari hasil bisnis yang memperoleh keuntungan besar, atau dari bonus pendapatan tambahan atas pencapaian hasil kerja kerasmu.

Tapi, alangkah baiknya uang dari hasil cuan bisnis atau bonus gaji tambahan disetorkan untuk berinvestasi.

Sebagai contoh, pendiri Facebook Mark Zuckerberg, selalu berpenampilan sederhana. Tidak ada barang mewah yang melekat pada tubuhnya, apalagi ponsel mahal. Namun harta kekayaannya mencapai Rp 970 triliun.

Baca juga : Sebelum Berinvestasi Tas Branded, Perhatikan Lima Hal Ini

Sosok crazy rich lainnya yang patut ditiru adalah Warren Buffet. Investor ternama ini hanya menggunakan gawai jadul model flip. Padahal harta kekayaannya tahun ini sebesar Rp1.143 triliun lebih. Dengan harta sebanyak itu, membeli ponsel mahal sekalipun dia mampu. Tetapi dia tak melakukannya.

Sementara, kebanyak orang tidak pernah berpikir mengenai bagaimana mengelola uangnya yang pas-pasan. Seperti uang untuk membeli ponsel mahal atau motor yang bisa mencapai puluhan juta rupiah, bisa diinvestasikan dalam instrumen saham dan bisa membeli saham blue chips.

Sebagai contoh saham GGRM per lot-nya bisa kamu beli sebesar Rp 5,4 juta, kemudian UNVR yang harga per lot-nya ditawarkan senilai Rp 4,3 juta lebih.

Mengutip dari situs langsung pakar keuangan Alan Donegan, dari PopUp Business Inggris, dia menyarankan kepada generasi milenial beberapa strategi agar tidak terlalu boros, antara lain:

Pengeluaran yang Disadari

Sangat dianjurkan bagi kamu ketika tertarik membeli suatu yang diinginkan, harus sadar dengan segala pengeluaran keuangan. Jangan sampai ketika membeli, justru menyesal karena barang tersebut tidak begitu dibutuhkan.

Harus bisa memilah mana yang kebutuhan prioritas atau tidaknya. Kebanyakan orang tidak sadar memutuskan membelanjakan uang mereka, dan pada akhirnya bertanya-tanya ke mana perginya uang tersebut pada akhir bulan? Setiap pundi-pundi keuangan yang kamu keluarkan bisa saja dihabiskan untuk investasi demi kebebasan finansial di masa mendatang.

Aset VS Liabilitas

Salah satu hal yang memiliki dampak terbesar pada finansial adalah konsep aset versus liabilitas (utang yang harus dilunasi).

Apa itu liabilitas dan aset?

Aset adalah sesuatu yang menjadi pemasukan tambahan keuanganmu. Misalnya properti sewaan, investasi saham. Sedangkan liabilitas, sesuatu pengeluaran keuangan. Contohnya mobil yang kamu kendarai belum lunas cicilannya, dan juga menyewa rumah.

Baca juga : 5 Kesalahan Umum Saat Berinvestasi

Selama beberapa tahun terakhir, sekitar 90 persen dari pendapatan, Alan Donegan mengalokasikan buat investasi atau membeli aset yang ke depannya menghasilkan “cuan”. Namun, zaman sekarang justru sebaliknya.

Ketika mendapatkan uang termasuk bonus tambahan, kebanyakan orang justru menghambur-hamburkannya. Semua uang mereka gunakan untuk gaya hidup dan kemudian mereka mengeluh bahwa mereka terjebak dalam pekerjaan mereka dan tidak punya uang!

Mulai saat ini, ketika punya bonus gaji tambahan atau bisnisnya lagi berjalan lancar, mulai alokasikan buat membeli aset investasi untuk menggapai financial freedom. Intinya, berpenampilan hedon boleh saja, tapi jangan sampai bobol keuangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com