Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang, AS-China Akhirnya Capai Kesepakatan

Kompas.com - 08/11/2019, 10:53 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

BEIJING, KOMPAS.com - China dan AS sepakat untuk menghapus bea masuk tambahan yang dikenakan pada produk masing-masing kedua negara. Adapun penghapusan bea tambahan bakal dilakukan secara bertahap.

Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng mengatakan, kesepakatan itu tercapai usai kedua belah berdiskusi secara serius selama 2 minggu terakhir.

"Selama 2 minggu terakhir, kedua tim negosiasi melakukan diskusi yang serius. Mereka setuju untuk menghapus bea tambahan yang dikenakan pada produk masing-masing dalam fase yang berbeda, kata Gao Feng dikutip CNBC, Jumat (8/11/2019).

Gao Feng menjelaskan, untuk mencapai kesepakatan tahap 1, kedua belah pihak harus secara bersamaan membatalkan tarif tambahan dengan proporsi yang sama pula.

"Adapun berapa banyak tarif yang harus dihapus, kedua negara dapat bernegosiasi berdasarkan isi perjanjian fase-satu. Itu merupakan kondisi penting untuk menandatangani perjanjian awal," kata Gao.

Baca juga: Kerugian Perang Dagang Tumbuh Menjadi Puluhan Miliar Dollar AS

Sejalan, juru bicara Gedung Putih Stephanie Grisham mengatakan hal serupa. Dia bilang, pihaknya sangat optimis kedua belah pihak segera mencapai kesepakatan yang telah dijanjikan.

"Kami administrasi Trump optimis kedua belah pihak akan mencapai kesekatan segera," ucapnya.

Kesepakatan perdagangan fase 1 antar kedua negara menjadi harapan baru bagi investor. Pelaku pasar juga mengharapkan kedua raksasa ekonomi itu menandatangani kesepakatan akhir bulan November ini, setelah Washington dan Beijing bertemu akhir pekan lalu.

Kendati demikian, para analis justru skeptis kesepakatan akan mampu mengatasi tekanan Trump kenapa Xi Jinping. Ekonom berpendapat kedua negara masih membutuhkan kesepakatan yang lebih komprehensif.

Terlebih yang paling teranyar, pertemuan antara Presiden Donald Trump dengan Presiden Cina Xi Jinping dapat ditunda hingga Desember 2019. Penundaan pertemuan artinya menunda pula kesepatakatan perdagangan sementara antar kedua negara.

Sebagai informasi, kedua negara telah melangsungkan pemberlakuan tarif terhadap barang impor antar kedua negara bernilai miliaran dollar sejak awal 2018. Kejadian ini membuat sentimen pasar memburuk seiring dengan jatuhnya kepercayaan pebisnis dan konsumen.

Namun baru-baru ini, kedua belah pihak sepakat untuk menghapus bea tambahan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com