Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO, Produsen Suku Cadang Tawarkan 25 Persen Saham ke Publik

Kompas.com - 10/11/2019, 16:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indo Bintang Mandiri Tbk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 276.666.800 saham biasa atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum.

Perusahaan manufaktur kampas rem non-asbestos dan teknologi friction material ini menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek (lead underwriter).

Adapun due diligence meeting & public expose berlangsung pada 8 November 2019. Sedangkan
masa penawaran awal (book building) berlangsung pada 8-15 November 2019.

"Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 26 November 2019," kata Hanny Marpaung, Corporate Secretary Indo Bintang Mandiri dalam keterangannya, Minggu (10/11/2019).

Selanjutnya, masa penawaran umum dijadwalkan pada 28-29 November 2019, penjatahan pada 2 Desember 2019, distribusi pada 3 Desember 2019, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Desember 2019.

Baca juga: Beli Saham Perusahaan Saat IPO, Apa Untungnya?

Sekitar 37 persen atau maksimal Rp 14.754.194.259 akan digunakan untuk pembayaran sisa harga pembelian tanah dan bangunan.

"Sekitar 30 persen akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi perseroan seperti pembelian mesin baru, instalasi fasilitas produksi dan pembelian perlengkapan, serta peralatan yang diperlukan terkait rencana pembelian mesin baru sehubungan dengan peningkatan produksi," jelas Hanny.

Sedangkan sisanya sekitar 33 persen dialokasikan untuk modal kerja perseroan seperti pembayaran gaji, pembelian bahan material, dan kegiatan operasional lainnya.

Perseroan memiliki pabrik di Cikarang dengan luas 2.500 meter persegi. Perseroan merupakan produsen kampas rem non-asbestos pertama di Indonesia untuk aftermarket yang memiliki kualitas tinggi setara OEM (Original Equipment Manufacturer).

Saat ini, perseroan memproduksi produk brake pad, brake shoe untuk kendaraan bermotor dan
suku cadang kereta api. Untuk sepeda motor, kapasitas produksinya sebanyak 14.100 set brake shoe dan 309.000 set brake pad per bulan.

Baca juga: BEI Optimistis Target IPO 75 Perusahaan Tercapai hingga Akhir Tahun

Sedangkan untuk mobil, kapasitas produksi per bulan sebanyak 10.700 set brake pad, kereta api
sebanyak 4.300 unit pedestal, 550 unit wear plate, 650 unit centerliner, 4.300 unit bolster, 5.100
unit break shoe, dan heavy duty/Truk sebanyak 1.800 set lining.

"Perseroan sedang berada dalam fase pengembangan ke industri suku cadang kereta api, yang mampu menyediakan suku cadang berkualitas internasional dengan harga lokal yang bersaing. Perseroan telah melakukan uji coba brake shoe kereta api untuk PT KAI," terang Hanny.

Selain itu, perseroan sedang dalam proses pembicaraan prospek sebagai pemasok suku cadang kampas rem KAI dan MRT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com