Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampoerna Gold Luncurkan Produk Emas Waris

Kompas.com - 11/11/2019, 16:27 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sampoerna Gold Indonesia meluncurkan produk logam mulia emas bernama Waris yang dilakukan pada Senin (11/11/2019) di Gedung Sampoerna Strategic Square, Jakarta Selatan.

John Aryananda, CEO PT Sampoerna Gold Indonesia menyebutkan, pada awal peluncuran di akhir tahun ini, perusahaan memproduksi 100 kg emas batangan dengan spesifikasi batangan 10 gram.

Emas bernama Waris ini memiliki desain yang menarik dan berkualitas tinggi dengan kadar 99,99 persen fine gold.

Adapun kelebihan dari emas Waris ini antara lain likuiditas terjamin, dapat diwariskan ke genarasi selanjutnya, mudah di akses dan dilengkapi dengan kode keamanan.

“Ini adalah perkembangan strategis untuk grup kami, di mana emas adalah investasi yang sangat safe dan banyak diminati di Indonesia. Kita juga bisa mempertanggungjawabkan mutu dan kualitasnya,” kata John.

Baca juga: Awal Pekan, Harga Emas Antam Naik Rp 1.000

Untuk mendapatkan emas ini, PT Sampoerna Gold Indonesia bekerja sama dengan aplikasi e-mas untuk memperdagangkan emas Waris secara efisien.

Menurutnya, memilih aplikasi e-mas sebagai mitra bisnisnya adalah keputusan yang tepat karena platform tersebut memiliki reputasi yang baik.

“Tahap pertama kita akan tekankan melalui distribusi daring melalui e-mas yang memudahkan logistik. Melalui online akan mempermudah masyarakat dalam membeli emas,” ujar John.

Untuk target pasar penjualan emas Waris ini adalah menjangkau seluruh lapisan masyarakat dari ekonomi bawah, menengah hingga ekonomi atas.

Pada peluncuran fase dua, PT Sampoerna Gold Indonesia akan meluncurkan kepingan emas batangan 1 gram, 3 gram dan 5 gram yang akan dilakukan mulai tahun 2020. Adapun per gram-nya dihargai Rp 750.000 atau bergantung dari harga pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com