Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerai dengan Garuda, Sriwijaya Klaim Pelayanannya Berangsur Normal

Kompas.com - 12/11/2019, 11:49 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena mengklaim operasional maskapainya kini berangsur kembali normal pasca pemutusan hubungan kerja sama dengan Garuda Indonesia Group.

Pada pekan lalu, operasional Sriwijaya Air sempat mengalami kendala seperti pembatalan dan penundaan penerbangan.

Menurut Jefferson, pasca kejadian penundaan dan pembatalan penerbangan pekan lalu, Sriwijaya Air secara rutin berkoordinasi kepada regulator.

“Sebagai bentuk tanggung jawab dan salah satu jaminan terhadap pelayanan, kami terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan sebagai regulator penerbangan di Indonesia," ujar Jefferson dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/11/2019).

Baca juga: Menhub Pantau Operasional Sriwijaya Air

Jefferson menambahkan, salah satu upaya yang telah dijalani Sriwijaya Air guna memastikan terpenuhinya standar pelayanan termasuk di dalamnya aspek keselamatan dan keamanan, yaitu mengajukan beberapa nama untuk menjabat sebagai pengurus perseroan.

Hal ini dilakukan guna mengisi dan meneruskan segala aktivitas seluruh tugas pokok dan fungsi Direksi masa transisi yang telah berakhir pada 31 Oktober 2019 lalu.

“Kemarin (Minggu,10 November 2019) Pengurus yang ditetapkan oleh Pemegang Saham dan diajukan ke Kementrian Perhubungan sudah menjalani fit and proper test di Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU). Dan hasilnya memenuhi kualifikasi,” kata Jefferson.

Dengan hasil tersebut, Sriwijaya Air optimis dapat mewujudkan komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh pelanggan.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder seperti Kementerian Perhubungan, Biro perjalanan, komponen pendukung operasional, dan yang pasti seluruh masyarakat Indonesia yang terus memberikan dukungan kepada Sriwijaya Air Group untuk dapat tetap beroperasi dan keluar dari permasalahan ini," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com