Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial Sumbang Peran Terbesar dalam Pemanfaatan Teknologi Perbankan

Kompas.com - 14/11/2019, 12:55 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Keuangan melalui Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) menyebutkan bahwa generasi milenial dan generasi alpha menyumbang peran terbesar dalam pemanfaatan teknologi perbankan.

Menurut data tahun 2018, generasi milenial sampai dengan generasi alpha mengambil peran tertinggi dalam mengadopsi teknologi ponsel cerdas.

Data menunjukkan usia 25 sampai 34 tahun menunjukkan tren kenaikan penggunaan teknologi perbankan.

Tahun 2015, milenial menyumbang penggunaan teknologi perbankan hingga 21,8 persen. Tahun 2016 mengalami kenaikan 36,7 persen dan tahun 2018 kenaikan menjadi 64,3 persen.

Baca juga: Resesi Ekonomi Mengancam, Bagaimana Nasib Likuiditas Perbankan 2020?

Djauhari Sitorus, Head Project Manajemen Office SNKI menyebut, pergeseran minat milenial untuk menggunakan produk perbankan yang memanfaatkan teknologi mengalami pergeseran.

Terbukti pertumbuhan yang signifikan terjadi di tahun 2018, di mana uang elektronik semakin digemari oleh milenial.

Tahun 2018, milenial yang menggunakan uang elektronik berbasis seluler meningkat pesat hingga 6,9 persen dibanding tahun 2016 yang hanya 1,4 persen.

Namun generasi Z yang berada pada usia 15 tahun sampai 24 tahun menunjukkan tren peningkatan lebih tinggi, yakni 8 persen tahun 2018 dan 1,5 persen pada tahun 2016.

Baca juga: BCA Hadirkan Fitur-fitur untuk Mudahkan Milenial, Apa Saja?

Milenial prekotaan dan pedesaan saya rasa berbeda ya (dalam pemanfaatan teknologi perbankan). Kalau milenial di kota, itu anak muda tidak hanya nabung, tapi juga berinvestasi dan mulai melakukan KPR. Di desa pemanfaatannya lebih kepada beli pulsa untuk pembayaran, transfer ke teman,” kata Djauhari di Hotel Kempinski Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2019).

Djauhari juga menjelaskan bahwa produk yang digunakan milenial disesuaikan dengan kebutuhan. Namun kebanyakan mulai beralih ke uang elektronik.

Menurutnya peningkatan penggunaan uang elektronik sudah dimulai sejak awal peluncuran beberapa layanan fintech dan e-commerce di tahun 2017.

“Tiga tahun terakhir inilah (penggunaan uang elektronik mulai meningkat), itu berkat adanya e-commerce dan online shopping,” jelas Djauhari.

Baca juga: Milenial, Ini Tips Beli Rumah, tapi Masih Bisa Menabung

Caroline Mangoal, Direktur PT Sentra Riset Inovasi Edukasi Indonesia menyebutkan bahwa perusahaan fintech rata-rata menyasar anak muda dalam sosialisasinya.

Pertumbuhannya juga meningkat signifikan dalam kisaran 2015 sampai 2018, di mana pengguna uang elektronik semakin didominasi kalangan tersebut.

“Kalau non bank seperti OVO nilainya 4,7 persen dan semua electronic money itu kebanyakan digunakan anak muda. Tapi di atas 35 tahun juga pakai,” ujar Caroline.

Caroline menjelaskan, potensi kenaikan di tahun 2020 akan lebih banyak lagi masyarakat yang menggunakan electronic money. Bahkan generasi usia 35 tahun ke atas juga melirik penggunaan uang elektronik ini dalam memudahan transaksi.

“Tapi seharusnya lumayan banyak, dan ini juga seberapa giat para pemain (Fintech) dalam mengambil market akuisisi,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com