Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Tips Membeli Mutiara agar Tak Merugi

Kompas.com - 14/11/2019, 20:52 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Anda pecinta perhiasan berbentuk mutiara? Jika memang benar pastilah Anda cukup sering membeli ragam jenis mutiara sesuai kebutuhan Anda.

Namun terkadang, mutiara-mutiara yang dibeli tanpa sertifikat atau toko yang tidak kredibel membuat Anda merugi. Apalagi saat ini produk luar mulai masuk ke Indonesia dengan menawarkan harga murah.

Ketua Divisi Marketing Asbumi Ratna Zhuhry mengatakan, mutiara memiliki kelas tersendiri yang menjadikannya bernilai. Misalkan saja kelas 4a, 3a, 2a, b,c dan b+.

Baca juga: Indonesian Pearl Festival 2019, Promosi Mutiara Lokal Kelas Dunia

Menurut dia, mutiara jenis Barok sangat digemari dan memiliki harga yang tidak murah.

"Barok memiliki permukaan yang bagus dan halus dimana, di pasar dunia Barok tidak memiliki batasan harga bahkan dulu perusahaan NTB sempat menjualutiara Barok dengan harga Rp 56 juta," kata Ratna di Hotel Kempinski, Kamis (14/11/2019).

Adapun Jenis mutiara yang bisa ditemukan di Indonesia adalah jenis South Sea Pearl, dengan harga 16 dollar AS sampai 18 dollar AS per gram. Sedangkan untuk kalung seharga 5.000 dollar AS sampai 200.000 dollar AS.

Sementara Direktur Jenderal KKP Agus Suherman menyebutkan, mutiara Indonesia dipanen dari jenis mutiara (Pinctada maxima) yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia.

Misalkan saja NTB, Sumatera Barat, Lampung, Bali, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat.

"Jadi kita sebagai penghasil komoditas kelautan yang bernilai tinggi, memiliki prospek untuk dikembangkan dan harus diangkat sebagai sumber pemasukan masyarakat dan sumber devisa.

Nah, agar tidak tertipu ada cara yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi mutiara yang hendak Anda beli.

1. Kilau
Mutiara yang memiliki laster atau kilau yang maksimal akan membuktikan bahwa mutiara tersebut asli.

2. Permukaan
Mutiara yang asli akan menunjukkan permukaan yang mulus.

3. Spot
Spot atau bintik kotor umumnya dimiliki mutiara. Hanya 5 persen mutiara yang tidak memiliki spot.

3. Ukuran
Mutiara memiliki ukuran yang bervariasi. semakin besar mutiara, maka semakin mahal harganya.

4. Warna
Mutiara memiliki warna yang khas. Mutiara asli akan menunjukkan warna kilau putih pucat dan sedikit keemasan.

5. Bentuk
Bentuk mutiara tidak semuanya sama, bahkan ada mutiara yang berbentuk oval yang disebut mutiara barok.

6. Sertifikasi
Sertifikasi merupakan hal penting dalam investasi atau perhiasan. Sertifikasi memiliki data lengkap mengenai asal dan keaslian mutiara.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com