Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Baru Pemerintah, Program Listrik 35.000 MW Selesai 3 Tahun Lagi

Kompas.com - 15/11/2019, 17:30 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memaparkan langkah strategis Kementerian ESDM dalam menjawab tantangan yang dihadapi sektor ESDM ke depan.

Arifin menyampaikan, upaya tersebut akan segera diselesaikan secara Cepat, Cermat dan Profesional (CCP) selama lima tahun ke depan.

Prioritas utama yang disoroti oleh Arifin adalah kebutuhan tenaga listrik. Ia berjanji akan menuntaskan program 35.000 Mega Watt (MW) pada akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024.

"Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun ke depan, program 35.000 MW akan terselesaikan," janji Arifin di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip dari Kontan.co.id, Jumat (15/11/2019).

Baca juga: Sambangi Blok Mahakam, Menteri ESDM Berharap Migas Indonesia Kembali Berjaya

Dalam siaran pers, Arifin menjelaskan, peningkatan kebutuhan listrik akan diisi dengan mendorong pemanfaatan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang diperkirakan memiliki potensi 400 Giga Watt (GW).

"Kita prioritaskan untuk memanfaatkan sumber-sumber EBT. Apalagi Indonesia sangat banyak memiliki sumber, ini kalau hitung berdasarkan datanya bisa mencapai 400 GW," terang Arifin.

Arifin menilai pemanfaatan EBT mampu menghasilkan energi bersih yang ramah lingkungan. "Kita tidak tergantung lagi pada energi fosil dan (EBT) menghasilkan emisi yang bersih yang akan mendukung kesehatan penduduk indonesia sehingga masyarakat tumbuh berkembang cerdas ke depan," kata Arifin.

Lebih jauh Arifin menjelaskan, pengembangan EBT khususnya biodiesel akan didorong kedepannya. Menurutnya, pemanfaatan biodiesel juga bermanfaat memberi dampak perekonomian besar bagi pengusaha perkebunan kelapa sawit kecil, disamping sebagai energi bahan bakar rendah emisi.

"Apa yang kita lakukan terhadap biofuel adalah untuk mengurangi emisi," kata Arifin.

Baca juga: Pemerintah Ingin Kepala Badan Otoritas Pemindahan Ibu Kota Bukan dari ASN

Selain itu, Arifin menekankan pentingnya pembangunan transmisi listrik dan gas. Kementerian ESDM, sebutnya akan segera menyelesaikan pembangunan transmisi listrik dan gas di Sumatera dan Kalimantan.

"Saya harap keberadaan energi ini mendukung sektor pariwisata. Tanpa energi mungkin agak sulit mengembangkan pariwisata," tuturnya.

Asal tahu saja, beberapa bulan lalu pemerintah telah membangun tol listrik di Sulawesi. Membentang sejauh 3.767 kms (kilometer sirkit) dengan 5.687 tower transmisi serta 47 Gardu Induk berkapasitas total 2.648 MVA, tol listrik Sulawesi tahap 1 ini menghubungkan 4 (empat) provinsi yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Adapun, prioritas yang tak kalah penting menurut Arifin adalah peningkatanan Domestic Market Obligation (DMO) Batubara.

"Kami perkirakan dalam 5 tahun ke depan DMO batubara akan meningkat karna kebutuhannya meningkat. Ini dilakukan dari skala besar dan skala kecil," jelas Arifin. (Filemon Agung)

Baca juga: Leonardo DiCaprio Bakal Jadi Duta Pariwisata Labuan Bajo?

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Menteri ESDM: Program 35.000 MW selesai tiga tahun ke depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com